Senin 10 Sep 2018 19:30 WIB

BSM Bantu Ponpes Lombok Barat yang Terdampak Gempa

Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian BSM terhadap lingkungan dan umat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Dirut Bank Syariah Mandiri (BSM) Toni Eko Boy Subari menyerahkan bantuan kepada Ponpes Al Aziziyah di Dusun Kapek, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang rusak akibat gempa, Senin (10/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Dirut Bank Syariah Mandiri (BSM) Toni Eko Boy Subari menyerahkan bantuan kepada Ponpes Al Aziziyah di Dusun Kapek, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang rusak akibat gempa, Senin (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Musibah gempa yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi perhatian khusus bagi direksi PT Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk membantu korban terdampak gempa. Bersama Lembaga zakat nasional (Laznas) BSM Umat, BSM telah menyalurkan bantuan pada masa tanggap darurat hingga saat ini dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar.

Salah satu yang menjadi prioritas BSM adalah sarana pendidikan yang terdampak gempa, seperti di Pondok Pesantren Al Aziziyah yang berada di Dusun Kapek, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Direktur Utama BSM Toni Eko Boy Subari yang meninjau lokasi Ponpes Al Aziziyah pada Senin (10/9), tak kuasa menahan haru lantaran melihat para santri harus tinggal dan belajar di tenda darurat yang ada di tanah lapang di kompleks ponpes. Pasalnya, ruang kelas dan asrama ponpes mengalami kerusakan sehingga belum bisa ditempati para santri.

"Kasihan, ada sekitar empat ribu santri dengan kondisi seperti ini, kita ikut prihatin," ujar Tony di Ponpes Al Aziziyah, Lombok Barat, NTB, Senin (10/9).

Dia menyampaikan, pada masa awal tanggap darurat, petugas BSM sudah berada di Ponpes untuk memberikan bantuan seperti tenda dan logistik serta memberikan pendampingan. Pada kunjungannya kali ini, Tony juga menyerahkan donasi bantuan dari BSM kepada Ponpes Al Aziziyah senilai Rp 350 juta. 

Dia berharap, bantuan tersebut bisa membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan ponpes yang rusak akibat gempa. "Ini sebagai bentuk kepedulian BSM terhadap lingkungan dan umat, ada bantuan dalam bentuk langsung seperti tenda dan renovasi ponpes," katanya. 

Tak sekedar meninjau kondisi ponpes, Tony juga menyempatkan diri berdialog dan memotivasi para santri untuk tetap semangat belajar meski dalam keterbatasan. Tony dan para jajaran BSM juga memberikan hadiah uang tunai kepada santri yang mampu menjawab pertanyaan yang dia berikan, baik di ponpes putra maupun ponpes putri.

Ragam pertanyaan meliputi seputar dunia keislaman disambut antusias. Gelak tawa mengalir keras dari para santri melihat kawannya sedikit grogi kala memberikan jawaban.

Yang menarik, saat hendak meninggalkan ponpes, seorang santri menyampaikan permohonannya kepada BSM untuk menyumbangkan kipas angin di tenda darurat. Santri tersebut merasa kondisi di dalam tenda sangat panas.

"Di sini ada berapa tenda, iya langsung kita belikan nanti 40 kipas angin untuk 40 tenda yang ada di sini," ucap Tony.

Pantauan Republika.co.id, tenda sementara merupakan multifungsi, karena dipakai untuk tempat tinggal dan juga kegiatan belajar mengajar. Tak heran jika melihat tumpukan kasur dan jemuran mini yang digantungkan para santri di dalam tenda.

Ketua Ponpes Al Aziziyah, TGH Fathul Aziz Mustofa mengaku, bersyukur dan berterima kasih kepada BSM yang memberikan perhatian secara intens bagi Ponpes Al Aziziyah. "Alhamdulillah kita sangat bersyukur dan berterima masih sekali kepada BSM yang sudah bantu kami, terutama saat awal-awal menghadapi persiapan anak-anak masuk sekolah," kata dia.

Berkat bantuan BSM, Ponpes Al Aziziyah sudah kembali bisa melakukan kegiatan belajar mengajar sejak 3 September, meski hanya di tenda-tenda darurat. Dalam kesempatan ini, BSM juga menyerahkan bantuan 100 Alquran kepada Ponpes Al Aziziyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement