REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gebyar Dakwah MUI DKI Jakarta yang diselenggarakan di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, resmi ditutup, Jumat (31/8). Kegiatan tersebut digelar selama lima hari berturut-turut.
Ketua Komisi Dakwah MUI Provinsi DKI Jakarta KH Zarkasih Saiman mengemukakan, pengelola dan tokoh Islam rusun Marunda berharap agar ada tindak lanjut dari acara Gebyar Dakwah ini karena manfaatnya dirasakan langsung oleh para penghuni rusun Marunda. “Komisi Dakwah MUI Provinsi DKI Jakarta, selaku penyelenggara Gebyar Dakwah, berkeinginan menindaklanjutinya dengan kegiatan dakwah yang langsung diadakan di kluster-kluster rusun,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/9).
Selain itu, Gebyar Dakwah yang dilakukan di rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dijadikan role model, percontohan, untuk diadakan di rusun-rusun lainnya yang ada di wilayah DKI Jakarta. “Tentunya dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mencerdaskan umat dan manfaatnya dapat dirasakan langsung,” kata Zarkasih.
Acara penutupan yang diadakan di Masjid Al-Hijrah berlangsung meriah dan dipadati penghuni rusun. Penutupan itu dikemas dalam acara yang menarik, berupa pembagian hadiah bagi para peserta berbagai lomba. Lomba tersebut meliputi lomba memasak untuk kaum ibu; lomba mewarnai gambar kelompok PAUD; lomba mewarnai gambar kelompok SD; lomba puitisasi Alquan, lomba tahfizh Alquran tingkat SD dan tingkat SMP.
Selain itu, acara diisi tabligh akbar dengan penceramah Ustaz Subki Al Bughury. Ia menyampaikan pesan dakwah di antaranya tentang pentingnya menjaga kesehatan, menjaga keimanan, bersabar dalam menjalani kehidupan.
Acara pamungkas yang juga ditunggu hadirin adalah pengundian hadiah door prize yang nomor undiannya telah diberikan kepada para penghuni rusun beberapa hari sebelumnya. “Hadiahnya beragam, di antaranya dispenser, kipas angin, sampai sepeda,” tutur Zarkasih Saiman.