Jumat 31 Aug 2018 20:31 WIB

Bahagia di Tengah Keterbatasan Lombok

Momen hari raya kurban menjadi trauma healing bagi korban gempa Lombok.

IZI membagikan daging kurban di Lombok.
Foto: IZI
IZI membagikan daging kurban di Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Desa  Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara kini menjadi  tempat  pengungsian bagi warganya sendiri.  kurban tahun ini adalah laksana sebuah momen trauma healing.

Mereka berkumpul, bergembira bersama dan menikmati canda ditengah pengelolaan hewan kurban yang IZI distribusikan. Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) didukung donatur maupun mitra, tahun ini berkurban di Lombok. Khususnya di lokasi musibah gempa yang belum lama terjadi. Sekitar tiga puluh orang terlibat dan menjadi bagian kegembiraan kurban di sini.

Direktur pendayagunaan IZI, Nana Sudiana turut hadir  turun lapangan saat proses kurban sapi yang berlangsung. Sebanyak 45 sapi diberikan untuk  para warga dan korban  yang tersebar di beberapa Desa  di kecamatan Kayangan, Lombok Utara.

Warga juga aktif terlibat membantu sambil sesekali bercengkerama diantara mereka. Mereka bergembira dan menikmati senda gurau dengan riang. "Persoalan krusial di sini bukan soal tiada yang bisa memotong sapi, namun dengan terbatasnya tempat serta ketersediaan air bersih dan pengelolaan limbah pemotongan sapi, tentu sangat sulit bila dilakukan di pemukiman. Tepatnya bekas pemukiman yang kini tinggal puing-puing reruntuhan rumah warga," ujar Nana.

 

Dengan segala keterbatasan, IZI mengelola 10 ekor sapi dengan asumsi masing-masing dari 1 ekor sapinya akan jadi 70 bungkus daging. Per bungkus ini mulai dari 0,8-1 kg, tergantung dari bobot masing-masing sapi yang dipotong nanti. Dari 700 bungkus ini dibagikan di 7 dusun yang ada di Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Daging kurban dibagikan di Dusun Melepahsari, Serimbun, Dangiang Timur, Timur Tengah, Damai Indah, Mekar Damai dan Banten Damai.

Haji Ihsan Arif, tokoh masyarakat di Desa Dangiang, warga sangat berterima kasih pada IZI atas adanya bantuan yang diberikan. "Terus terang, setelah terjadinya gempa dan tiga pekan jadi pengungsi, warga belum pernah merasakan makan daging. Kami sangat bergembira dan semoga kebaikan dan IZI akan Allah balas dengan pahala terbaik," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement