Jumat 31 Aug 2018 16:28 WIB

TGB: Musibah Itu Nasihat dan Ujian Bagi Orang Beriman

TGB mengajak warga menerima ujian dengan sabar.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Tokoh Nasional yang juga Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Foto: Republika/Prayogi
Tokoh Nasional yang juga Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan musibah gempa bukan sebuah bencana atau hukuman bagi orang-orang beriman, melainkan merupakan nasihat sekaligus ujian bagi mereka yang taat dan beriman kepada Allah.

"Ujian itu tidak hanya berbentuk musibah gempa bumi, namun juga dapat berupa kelaparan dan ketakutan. Bumi bisa saja berguncang, tapi iman kita harus tetap kukuh," ujar TGB saat menjadi khatib di masjid darurat di Dusun Gubuk Baru, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (31/8).

Ujian, kata TGB, tidak hanya diberikan kepada umat manusia saat ini saja, melainkan juga nabi dan umat-umat terdahulu yang telah diberikan ujian yang jauh lebih besar. "Misalnya perang, panas, kekurangan rezeki, huru-hara yang terus berulang. Bahkan sampai ada yang bertanya, kapan pertolongan Allah akan datang," katanya.

TGB menambahkan, ujian dan cobaan tidak sekadar berupa musibah atau sesuatu yang tidak menyenangkan. Kesenangan, kebahagiaan, dan kecukupan juga merupakan sebuah ujian. "Yang paling penting adalah sikap kita menerima takdir dari Allah. Yang paling penting adalah bagaimana iman kita, seberapa banyak peningkatan iman kita, seberapa banyak persaudaraan kita," ucapnya.

photo
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau posko pengungsian korban gempa Lombok di Desa Kekait, Gunung Sari, Lombok Barat, Selasa (21/8). JK yang didampingi Gubenur NTB Muhammad Zainul Majdi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono

TGB mengajak warga menerima ujian dengan rasa sabar, dan bersyukur ketika mendapatkan kebaikan. "Takdir dan ujian akan berlalu. Senang dan susah akan lewat," kata dia.

TGB mengajak jamaah yang hadir memaknai musibah gempa bumi ini sebagai bagian dari ujian Allah SWT. Melalui ujian itu, keimanan manusia semakin kuat dan kukuh.

"Rasanya rugi kalau musibah besar, tidak melahirkan dan meningkatkan kecintaan kita kepada Allah," ungkap TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement