Kamis 30 Aug 2018 18:32 WIB

ACT Kembali Salurkan Bantuan bagi Pengungsi Sumbawa

Bukan hanya konsumsi bantuan lain seperti sajadah hingga popok juga disalurkan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Tim Medis Relawan ACT memberikan pelayanan kesehatan kepada korban gempa bumi yang tinggal di tenda pengungsian di Dusun Loang Sawah, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pada Rabu (8/8).
Foto: dok. ACT
Tim Medis Relawan ACT memberikan pelayanan kesehatan kepada korban gempa bumi yang tinggal di tenda pengungsian di Dusun Loang Sawah, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pada Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan yang diberangkatkan dari Posko Logistik Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Mataram menuju Sumbawa telah sampai di tujuan. Perjalanan yang dimulai Senin (27/8) lalu, kini telah menyelesaikan tugasnya.

Tak hanya konsumsi bantuan lain seperti sajadah, tenda, tikar, serta popok bayi siap disalurkan kepada pengungsi di Sumbawa. Selasa (28/8) lalu, tim relawan yang berada di Posko Kemanusiaan Sumbawa lantas mendistribusikan logistik yang dibawa ke sejumlah titik pengungsian. Sedikitnya enam desa telah mendapat bantuan.

"Kami mengirim lima pack susu kemasan serta dua pack popok bayi untuk anak-anak," ujar Koordinator Posko ACT Sumbawa Wawan Setiawan dikutip di laman resmi ACT, Rabu (29/8) lalu. Desa Labuhan Mapin yang menjadi salah satu tujuan selain menerima bantuan di atas, juga mendapat paket sembako, selimut, dan sarung.

Distribusi yang dilakukan Selasa kemarin juga menyasar lokasi lain seperti Hijrah, Mapin Beruk, Mapin Kebak, Semangat Baru, dan Karang Mapin Nilam. Sementara untuk hari ini, distribusi logistik menyasar dua desa di Kecamatan Poto Tano yaitu Desa Poto Tano dan Tambak Sari.

Logistik lainnya akan terus didistribusikan secara bertahap ke wilayah lain. "Jika kita melihat ada wilayah yang sudah membaik, distribusi akan kami alihkan ke pengungsi lain yang membutuhkan," lanjut Wawan.

Selain mengirimkan bantuan logistik, tim turut memberikan makanan siap santap yang diolah di dapur umum dekat Posko Kemanusiaan ACT. Hal ini dilakukan mengingat masih tingginya kebutuhan makanan langsung konsumsi oleh para pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement