Rabu 29 Aug 2018 06:43 WIB

ACT-MRI Gencarkan Program Air Bersih di Jawa Timur

ACT mendata sedikitnya 442 desa di 32 kabupaten di Jawa Timur mengalami kekeringan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Air bersih
Foto: Pixabay
Air bersih

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Musim kemarau yang sedang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir menyebabkan bencana kekeringan di beberapa daerah. Di wilayah Jawa Timur, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendata sedikitnya 442 desa di 32 kabupaten di Jawa Timur mengalami kekeringan.

Salah satu wilayah yaitu Bojonegoro mulai merasakan kehilangan sumber air bersih. ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia pun menggencarkan program air bersih ke wilayah tersebut.

Koordinator Daerah ACT-MRI Bojonegoro Sunhaji Gholib menyebut perlu aksi nyata untuk masalah ini. Masyarakat yang daerahnya tengah mengalami kekeringan dan kesulitan mendapat air bersih harus segera mendapat bantuan.

"Setiap musim kemarau, ACT-MRI Bojonegoro secara rutin melakukan dropping air bersih untuk warga yang daerahnya kesulitan mendapat air bersih. Data prioritas sudah kita terima," ujar Gholib dikutip dari situs resmi milik ACT, Selasa (28/8).

Menindaklanjuti masalah tersebut, ACT pun mengirim bantuan air bersih di dua lokasi. Diantaranya Desa Mlinjeng dan Desa Tlogoaji di Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro, Sabtu (25/8) lalu.

Ratusan ember air dan jeriken besar telah disiapkan warga untuk menampung air yang dibawa oleh tim ACT-MRI ini. Selama sehari penuh dua lokasi ini didatangi truk tangki yang berisi air bersih.

Salah satu relawan yang mengawal langsung kegiatan ini, Dianty, menyebut bantuan di Desa Mlinjeng ditujukan untuk 70 KK. Sementara untuk Desa Tlogoaji penerima manfaat air bersih ada 85 KK.

"Di Desa Tlogoaji, itu untuk 85 KK dengan 340 jiwa. Sementara Desa Mlinjeng ada dua RT dengan total 280 jiwa. Totalnya 620 jiwa yang menerima manfaat," ujarnya.

Bantuan air bersih sendiri telah menjadi program pasti ACT di Jawa Timur. Program ini memang dibuat untuk membantu masyarakat melewati musim kemarau dan bencana kekeringan dengan lebih baik.

Harapannya dengan program ini masyarakat yang masih dalam kecukupan rezeki bisa berbagi untuk saudara-saudara lain yang dilanda krisis di muaim kering seperti sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement