REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Baitul Maal Hidayatullah (BMH) memiliki cara yang berbeda dalam menyaluran daging kurban dan sembako. Tahun ini, salah satu warga terisolasi yang menjadi sasaran bantuan BMH, yakni mualaf Suku Togutil di Kampung Kusu, Woda dan Kosa, bagian Selatan Halmahera, Maluku Utara.
Suku Togutil merupakan salah satu suku terasing di Indonesia. ‘’Tahun ini, BMH melaksanakan kurban di Kampung Kusu, Kecamatan Oba Utara, Tidore Kepulauan ,’’ ujar Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara Arif Ismail dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (28/8).
Kegiatan BMH di Desa Kusu berlangsung selama dua hari, yakni Jumat (24/8) dan Sabtu (25/8). Di lokasi itu, relawan BMH membagikan paket daging kurban, sembako, dan pakaian layak pakai untuk mualaf Suku Togutil.
Bantuan BMH
Dalam melaksanakan program tersebut, BMH melibatkan Da’i setempat, yakni Ustadz Riadi Poniman dan Ustadz Ahmad Zaini, serta koordinator Suku Togutil, Pak Udhu. Kata Arif, perjalanan mendistribusikan daging kurban dan paket sembako ke Kampung Kusu, Woda dan Kosa melintasi rute yang ekstrim.
‘’Tim kami sempat terjebat di tengah hutan malam hari karena rute sedikit terhambat oleh hujan,’’ tutur Arif. Menurutnya, kendaraan pengangkut paket sembako dan daging kurban sempat mogok karena kehujanan.
Menurut Arif, Tim BMH merasa lega ketika sampai di tujuan. Sambutan hangat dari suku Togutil seolah mengobati rasa letih TIM BMH.
Arif menyampaikan apresiasi kepada mudhohhi dan mitra yang telah mendukung program Qurban Masuk Desa BMH. ‘’Semoga ke depan kerjasama dan sinergi ini terus terpelihara dan ditingkatkan untuk mewujudkan masyarakat berdaya dan bermartabat dalam naungan hidayah Allah,’’ pungkasnya.
Salah satu warga Togutil Rauf Corneles mengatakan, selama ini nyaris tidak pernah ada bantuan yang diterima untuk Suku Togutil. ‘’Senang sekali bisa dapat daging dari BMH, juga barang-barang makanan dan pakaian, terima kasih BMH,’’ ungkapnya.