Jumat 24 Aug 2018 19:45 WIB

Jokowi akan Bangun Seribu Balai Latihan di Pesantren

Pembangunan seribu balai latihan di pesantren agar SDM Indonesia lebih baik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah akan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) mulai tahun depan. Karena itu, pemerintah akan mendirikan seribu balai latihan di pesantren-pesantren di Indonesia pada 2019.

Hal ini disampaikannya saat meresmikan pembukaan Kongres II Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/8). "Kita merencanakan tahun depan akan kita bangun 1000 balai latihan di pesantren-pesantren. Seribu. Saya akan coba seribu dulu. Begitu ini baik, bermanfaat untuk menaikkan level SDM kita," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pembangunan seribu balai latihan di pesantren ini dilakukan agar SDM Indonesia lebih baik. Sehingga, bangsa Indonesia pun dapat bersaing dan mengejar ketertinggalannya dari negara lain.

Jika pembangunan seribu balai latihan dapat memberikan manfaat yang lebih baik, maka Presiden pun tak menutup kemungkinan untuk menambah balai latihan dalam jumlah yang lebih besar. Tak tanggung-tanggung, ia menyebut akan mendirikan hingga dua puluh ribu balai latihan di pesantren.

"Membangun seribu betul-betul baik, saya gak mau langsung 10 ribu atau 20 ribu, seribu dulu benar, dikoreksi, dievaluasi betul baru naik dalam jumlah yang lebih besar," tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden mengingatkan perkembangan dan perubahan dunia yang sangat cepat, salah satunya yakni Revolusi Industri 4.0 yang diperkirakan jauh lebih cepat perkembangannya dari revolusi industri pertama. Perubahan di dunia tak hanya terjadi di sektor ekonomi, tetapi juga geopolitik dan juga sosial.

Karena itu, ia mengajak ISNU untuk turut serta mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut, sehingga memberikan manfaat bagi bangsa. "Kita harus betul-betul mengantisipasi ini jangan sampai adanya perubahan ini tidak ada manfaatnya bagi kita dan justru merusak memberikan banyak mudharat kepada kita," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement