Senin 20 Aug 2018 15:07 WIB

Rumah Zakat Miliki 31 Pos Terintergrasi Bantu Korban Lombok

Sebanyak 41 relawan Rumah Zakat bahu membahu membantu korban gempa Lombok.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar, CEO Rumah Zakat Nur Effendi, dan Direktur Program Rumah Zakat Murni Alit Baginda, meletakan batu pertama pembangunan hunian sementara di pos pengungsian di Dusun Menggala, Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Senin (20/8).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar, CEO Rumah Zakat Nur Effendi, dan Direktur Program Rumah Zakat Murni Alit Baginda, meletakan batu pertama pembangunan hunian sementara di pos pengungsian di Dusun Menggala, Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Senin (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Rumah Zakat terus bergerak membantu warga terdampak gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Direktur Program Rumah Zakat Murni Alit Baginda mengatakan, sejak gempa pada Ahad (29/7), tim relawan dari Rumah Zakat telah turun ke lapangan memberikan bantuan.

Bantuan yang diberikan mulai dari makanan, mengirimkan tim medis, tim psikososial, ambulan, mobil evakuasi hingga mendirikan masjid darurat, dapur umum, shelter, dan sekolah darurat.

"Saat ini, kami telah memiliki 31 pos pelayanan yang tersebar di Lombok Timur, Lombok Utara, dan Mataram," ujar Murni saat jumpa pers tentang 'Optimalisasi Penyaluran Kurban dan Rencana Pascatanggap Darurat Gempa Lombok' di Rumah Bupati Lombok Utara, NTB, Senin (20/8).

Ia menyampaikan, sebanyak 41 relawan Rumah Zakat dari berbagai kota di Indonesia saling bahu membahu membantu korban gempa Lombok. Selain posko utama yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Mataram, Rumah Zakat juga telah mendirikan posko integrasi di Dusun Kandang Kaoq, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Rumah Zakat Siap Bangun Shelter di Lombok Utara

"Pos layanan yang terintegrasi ini, dalam satu kawasan terdapat pos pengungsi, dapur umum, klinik darurat, masjid darurat, sekolah darurat dan MCK sehingga semua kebutuhan dasar pengungsi dapat dipenuhi," kata dia.

Murni menilai, kehadiran sekolah darurat sangat penting agar para anak-anak tidak terus menerus berada dalam bayang-bayang trauma.

"Kita berharap lamanya libur anak-anak, tidak menjadikan mereka tambah trauma. Kita melihat banyak sekolah yang enggak memungkinkan karena rusak akibat gempa," ucapnya.

Murni menyampaikan, Rumah Zakat berkomitmen membantu pemerintah dalam masa tanggap darurat. Setelah masa tanggap darurat bencana selesai, maka tugas berat berikutnya menanti semua pihak agar warga terdampak dapat segera mendapatkan kehidupa normalnya.

Rumah Zakat telah merancang program rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Lombok dengan enam program, yaitu pembangunan shelter, sekolah darurat, masjid, layanan kesehatan dan penyediaan armada kesehatan, pemberian dan pendampingan modal usaha untuk warga terdampak gempa dan penyediaan food aid.

"Masyarakat Lombok punya kemampuan bangkit secara mandiri, kita bantu bangun prakoperasi, sarana, modal usaha, dan kita akan hidupkan pasar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement