REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Rumah Zakat mengirimkan tim psikososial untuk melakukan aksi Trauma Healing di Lombok. Gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali terus bertambah.
Berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok, pengungsi tercatat 352.793 orang. Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
Merespons hal itu , Tim Siaga bencana Rumah Zakat yang terdiri dari Relawan, Tim Medis dan Tim psikososial masih siaga di pos pengungsian korban gempa Lombok. Aksi siaga bencanapun terus dilakukan mulai dari pelayanan dapur umum, distribusi kornet dan rendang Superqurban sebagai bahan pangan di pengungsian, bantuan sembako dan pelayanan medis bagi para pengungsi yang sakit serta membutuhkan pertolongan.
Tak hanya itu Rumah Zakat juga mendirikan masjid darurat, menyediakan tenda pengungsian, pembuatan sumur bor dan mendirikan toilet darurat dan membangun shelter untuk pengungsi. "Sampai saat ini saudara kita masih sangat membutuhkan bantuan" ujar Relawan Rumah Zakat, Dhika dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Senin (20/8).
Sementara itu, empati hadir dari masyarakat luar Lombok. Dalam momentum semarak kemerdekaan digunakan untuk mendoakan dan menggalang donasi bantuan. Warga RW 04 Kel. Joglo Jakarta Barat dalam acara tasyakuran kemerdekaan menyerahkan donasi bantuan kepada Rumah Zakat.
"Donasi ini dikumpulkan dari warga dan diserahkan bersamaan di malam tasyakuran. Selain memperkuat persatuan juga untuk memperkuat persaudaraan sebagai anak bangsa. Jika setiap RW di Indonesia ikut ambil bagian menggalang donasi tentunya akan sangat membantu warga pengungsi gempa lombok" ujar Ketua RW Candisar M Hadid.
Dari Yogyakarta, Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI yang dihadir dihadiri Camat Sewon, Danramil, Kapolsek, Lurah, Perguruan Tinggi, dan Sekolah SD, SMP, SMA, SMK se Kecamatan Sewon dilakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk korban gempa Lombok bekerjasama dengan Rumah Zakat Yogyakarta. Direktur Marketing Rumah Zakat Irvan Nugraha mengapresiasi empati yang dihadirkan warga di luar lombok dengan melakukan galang donasi dan menitipkan penyurannya ke rumah zakat.
“Sahabat, perjuangan kita untuk bantu para pengungsi Lombok belumlah berakhir. Mari kuatkan doa dan terus berikan bantuan untuk saudara-saudara kita di Lombok,” ucapnya.