REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Usai gempa beruntun yang terjadi sejak malam hingga pagi ini, banyak warga di sekitar Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, mengunjungi Rumah Sakit Lapangan (RSL) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Senin (20/8). Belasan orang tampak mengantre di rumah sakit darurat yang sudah berdiri sejak hari ketiga gempa.
Syahri (58 tahun) salah satunya. Warga Dusun Telaga Wareng, Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara itu terkena reruntuhan tembok saat hendak membenahi rumahnya yang rusak karena gempa besar pada Ahad (5/8) lalu.
Dahi Syahri tampak bocor akibat tertimpa bahan material bangunan. Sedangkan tangan kirinya kesakitan karena cedera. "Ini karena gempa tadi pagi," ujar Syahri saat berbincang dengan Republika.co.id, Senin (20/9).
Pascagempa Ahad (19/8) warga berobat ke posko BSMI.
Syahri yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini pun harus berobat ke RSL BSMI yang terletak di seberang posko pengungsian Polsek Pemenang. Selain Syahri, banyak warga yang notabene merupakan pengungsi mengalami keluhan beragam. Mereka mengeluhkan diare, ISPA, sakit mata, hingga patah tulang.
Direktur RSL BSMI dr Mangaraja Victor menjelaskan, ritme kunjungan pasien ke rumah sakit yakni pada pagi hari dan malam hari. Per hari, ada seratus hingga dua ratus pasien yang berkunjung ke rumah sakit darurat tersebut. "Dari berfungsi hingga sekarang, total ada 2000 lebih pasien," kata Victor.
Gempa beruntun kembali mengguncang Lombok sejak Ahad (19/8) siang hingga malam. Gempa dengan skala terbesar 7,0 SR terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Gempa kembali mengguncang pada Senin (20/8) Subuh hingga pagi. Belum ada laporan korban jiwa di sekitar Pemenang, Kabupaten Lombok Utara akibat gempa semalam.