Sabtu 18 Aug 2018 20:47 WIB

Dompet Dhuafa Gelar Konser Amal Korban Lombok

Sound of Humanity ini diharap bisa mendorong kepedulian masyarakat lebih banyak lagi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Korban gempa menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo di Posko Pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (14/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Korban gempa menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo di Posko Pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa menggelar konser amal bagi korban gempa lombok yang berjudul Sound of Humanity-Gempa Lombok. Acara ini digelar, Selasa (14/8) malam lalu, dan menampilkan sejumlah seniman seperti Lady on Ukulele, Ustaz Jamming, Edo Martin, dan Dik Doank.

"Melalui gelaran rutin Sound of Humanity ini diharap bisa mendorong kepedulian masyarakat lebih banyak lagi dan membantu sesama saudara yang terdampak gempa di Lombok," ujar Eveny Manager Dompet Dhuafa Refua Ardhiana dikutip di situs resmi Dompet Dhuafa, Sabtu (18/8).

Pada kegiatan malam itu, total donasi yang didapat Rp 14.445.000. Bagi masyarakat yang ingin membantu namun belum bisa datang langsung ke Lombok, Refia menyebut bisa melalui donasi dana ataupun barang ke Dompet Dhuafa.

Para pengisi acara pun tidak ketinggalan memberikan bantuan. Ada yang berupa donasi, terjun langsung ke lokasi, hingga melelang lagu dan alat musik mereka.

Dik Doank selaku salah satu artis dan pengisi acara pun membagikan pengalamannya saat datang ke Lombok pascagempa tanggal 29 Juli dan 5 Agustus lalu. Ia menjadi salah satu relawan Dompet Dhuafa dan bertemu dengan korban gempa di lokasi pengungsian.

"Jangankan warga Lombok, malam menjelang tidur pun saya panik lihat gorden goyang padahal angin. Setiap hari di sana masih gempa, bahkan luar biasa kekuatannya. Saya pun mengalami kejadian tersebut," ujarnya.

Pria dengan nama asli Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma ini pun mengatakan setelah mengetahui ada bencana gempa di Lombok, ia langsung mengajak teman-temannya untuk berdonasi. Yang lebih penting menurutnya adalah bagaimana menjadikan apa yang dilakukan bukan sebuah keriya'an.

"Melainkan sebuah gambaran situasi dan bentangan kebaikan bagi publik dan donatur," ujar Dik Doank.

Selain Dik Doank, Mayasita dan Benny selaku aktifis kemanusiaan Dompet Dhuafa pun menceritakan pengalaman mereka. Sound of Humanity-Gempa Lombok merupakan bentuk laporan program Dompet Dhuafa di Lombok.

Pun sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat dalam upaya membentang kebaikan dengan membantu korban terdampak bencana gempa bumi. Ini bisa meningkatkan kepedulian masyarakat dalam hal kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement