Selasa 07 Aug 2018 16:21 WIB

Istana Nurul Iman, Cahaya Iman di Negeri Jiran

Istana ini masih aktif dihuni sang sultan.

Istana Nurul Iman, Brunei Darusalam.
Foto: istananuruliman.org
Istana Nurul Iman, Brunei Darusalam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Meseum Rekor Dunia mencatat Istana Nurul Iman Brunai Darussalam sebagai istana terluas dan termegah di dunia. Hingga kini, kediaman resmi Sultan Brunai Darussalam Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ini aktif dipergunakan sebagai tempat tinggal sultan sejak selesai dibangun pada 1984.

Memang sih, banyak istana tersebar di beberapa negara yang juga tidak kalah luas dan megah. Tapi, tetap saja istana besutan arsitektur asal Filipina bernama Leandro V Locsin ini menjadi juaranya. Alasan utamanya, istana ini masih aktif dihuni sang sultan, berbeda dengan istana lainnya yang telah beralih fungsi sebagai museum nasional.

Melihat kontruksi pada bagian eksterior istana dengan luas lahan sekitar 200 ribu meter persegi ini, tidak jauh berbeda dengan desain masjid-masjid pada umumnya. Desain eksterior Istana Nurul Iman mengadopsi konsep tradisonal kontemporer dengan paduan warna putih dan kuning serta beberapa relief flora yang terdapat pada beberapa bagian bangunan istana, baik pada bagian dalam maupun luar.

photo
Istana Nurul Iman Brunei Darussalam

Desain tradisional bisa dilihat dari adanya kubah tunggal dan formasi menara yang tersebar di setiap sisi bangunan utama istana. Bentuk kubah Istana Nurul Iman tampak elegan dengan memiliki leher yang dihiasi relief cincin dengan garis vertikal yang difungsikan sebagai penopang kubah utama.

Selain itu, kubah dan menara pada Istana Nurul Iman memiliki tekstur halus, sehingga mudah memberikan pilihan warna. Warna kuning pada kubah Istana Nurul Iman dipilih untuk menyerasikan warna putih yang membalut seluruh badan menara dengan bentuk balok itu.

Untuk menimbulkan kesan mewah badan menara yang berbentuk balok ini,  bagian ujung diberi rongga yang ditutup dengan kubah berukuran mini. Kubah-kubah kecil yang difungsikan sebagai penutup menara ini warnanya disamakan dengan kubah utama, yakni kuning emas.

Kontemporer

Sementara, desain kontemporer yang terdapat pada Istana Nurul Iman berbentuk persegi dan warna putih membalut seluruh bagian badan istana. Desain kontemporer ini sering digunakan pada arsitektur bangunan-bangunan modern di Barat, seperti Istana Royal Palace of Madrid, Spanyol.

Namun, pada bagian eskterior Istana Nurul Iman ini desain tradisional dan kontemporer menyatu begitu apik, terutama pada bagian depan istana. Rumah pilarnya menggunakan bentuk setengah lingkaran yang tidak sempurna karena bagian ujung mengerucut.

Pada bagian sisi kiri dan kanan istana dibuatkan paviliun dengan desain atap menyerupai rumah gadang. Atap dari paviliun ini diberi warna hijau tua yang kontras dengan warna yang dipasang pada kubah dan menara. Meski demikian, perbedaan warna ini tetap serasi dengan keadaan rumput sekitar yang luas membentang.

photo
Istana Nurul Iman Brunei Darussalam

Bentuk setengah lingkaran dengan ujung runcing mengelilingi setiap permukaan depan menghadap ke arah danau buatan yang di depannya terdampar kapal kayu yang memiliki paviliun atau ruang terpisah dari bangun utama terbuat dari kayu penuh dengan ukiran timbul.

Desain istana menyerupai masjid ini disesuikan dengan arti istana Nurul Iman yang berarti cahaya keimanan. Dan, sekaligus mencerminkan bahwa Brunei Darussalam merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Istana ini berada di tepi Sungai Brunei, beberapa kilometer ke arah selatan Bandar Seri Begawan. Pada bagian interior istana, hasil desain dari KCA International perusahaan konstruksi yang sukses mendesain Burj Al Arab, ini terdapat 1.788 ruangan, termasuk 257 kamar mandi dan lima kolam renang.

Selain memperindah struktur bangunan, Istana Nurul Iman juga mempercantik lahannya yang luas dengan berbagai macam pohon hias yang membuat bangunan istana ini terlihat indah dan menawan.  Selain danau, pemandangan indah yang paling utama di taman Istana Nurul Iman adalah air mancur. Untuk menampung air mancur, dibuatkan kolam penampungan dengan desain anak tangga yang di depannya terdapat pohon hias yang dipola membentuk kipas. Ada beberapa macam pola yang bahannya dari pohon hias.

photo
Pintu Masuk Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam

Istana Nurul Iman yang tidak bisa dimasuki semua orang kecuali ketika hari raya Idul Fitri, dibuka untuk umum selama tiga hari berturut-turut.

Berbiaya Tinggi dan Kaya Fasilitas

Istana Nurul Iman ini pembangunannya menghabiskan uang sekitar 1,4 miliar dolar AS atau Rp 15 triliun ini terdapat beberapa bangunan megah, di antaranya, bangunan masjid yang bisa menampung sekitar 1.500 jamaah. Sementara, ruang utama Istana Nurul Iman ini mampu menampung sekitar 5.000 tamu undangan.

Masih pada bagian interior Istana Nurul Iman, tampaknya kesan warna buatan tidak begitu mendominasi pada bagian dalam. Semua unsur warna ditimbulkan oleh masing-masing bahan yang digunakan untuk membangun istana.

Seperti diketahui, bahan bangunan Istana Nurul Iman ini kebanyak terbuat dari granit dan marmer yang digunakan sebagai lanti dasar dan dinding serta anak tangga.

Selain itu, Istana Nurul Iman juga dilengkapi bangunan penyimpanan alat transportasi kerajaan. Misalnya, pada garasi Istana Nurul Iman mampu menampung sekitar 110 mobil dan garasi untuk menyimpan 200 kuda poni kesayangan sultan. Ada sekitar 165 mobil Rolls Royces memenuhi garasinya yang semua kendaraan tersebut bisa digunakan setiap saat.

Untuk dapat mengeliling seluruh bagian istana, tempat ini memiliki sekitar 44 tangga dan 18 tangga berjalan. Sementara, untuk memberikan cahaya sempurna ketika malam tiba, Istana Nurul Iman membutuhkan 564 tempat lilin dan 51 ribu lampu. Ratusan lilin itu akan menyala ketika beberapa bagian lampu tidak menyala akibat gangguan teknis.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement