Jumat 27 Jul 2018 14:09 WIB

BMH Kerahkan Relawan ke Maluku Tengah

Mereka membawa sembako dan makanan siap saji untuk korban bencana kelaparan.

Laznas BMH membagikan bantuan kepada para korban bencana kelaparan di Maluku Tengah.
Foto: Dok BMH
Laznas BMH membagikan bantuan kepada para korban bencana kelaparan di Maluku Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  – Kabar duka datang  dari Maluku Tengah. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana kelaparan di pedalaman hutan Seram, pegunungan Morkele, Kabupaten Maluku Tengah.

Tidak hanya pemerintah dan DPR yang tergerak merespons musibah tersebut. Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) pun turut ambil bagian membantu korban kelaparan yang melanda warga dari  Komunitas Adat Terpencil (KAT), Suku Mausu Ane di Petuanan Negeri Maneo Rendah.

Mendengar informasi ini, Laznas  Baitul Maal Hidayatullah, Rabu (25/7)  langsung menurunkan dan menggerakkan tim relawan menuju lokasi Mausu Ane. “Mereka datang dengan membawa berbagai bahan sembako dan makanan siap saji,” kata Direktur Program Pendayagunaan BMH Pusat , Dede Heri Bachtiar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (25/7).

Ia mengemukakan, informasi bencana kelaparan di Maluku Tengah tersebut   langsung ditindaklanjuti oleh BMH Pusat. Pengurus BMH Pusat melakukan  koordinasi nasional dengan semua BMH di seluruh Indonesia untuk siaga satu mengarahkan beberapa bantuan menuju Maluku.

 

photo
Relawan BMH mengantarkan sembako dan makanan siap saji untuk korban bencana kelaparan di Maluku Tengah.

 “Bahkan informasi ini pun disampaikan degan cepat kepada para donatur untuk ikut membantu saudara kita yang sedang kelaparan. BMH selanjutnya juga akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait guna mempercepat proses penanganan bencana kelaparan dengan bersama-sama,” ujarnya.

Ia menyebutkan, dari informasi yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Maluku Tengah, ada tiga warga Suku Mausu Ane meninggal dunia akibat kelaparan. Bencana Kelaparan ini telah terjadi sejak tanggal 7 Juli 2018.

 

BPBD Maluku Tengah menyebutkan ada sekitar 170 jiwa  warga yang menderita kelaparan. “Kondisi masyarakat mengalami busung lapar dan gangguan kesehatan. Masyarakat mengalami kekurangan bahan pangan," kata Dede mengutip pernyataan Kepala Seksi Logistik BPBD Maluku Tengah, Syahril Tuakia melalui sambungan telepon, Selasa ( 24/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement