REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Proyek untuk mengembangkan 'Masjid Keliling' sedang berlangsung di Jepang. Ini sebagai bagian dari persiapan negara tersebut menyambut pengunjung di Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade. Penyelenggara olimpiade itu mengatakan bahwa ruang shalat Muslim akan tersedia di desa para atlet tetapi tidak di stadion atau tempat kompetisi lainnya.

Dilansir Ahlul Bayt News Agency, masjid-masjid keliling diharapkan dapat membantu mengatasi kekhawatiran para pengunjung Muslim, yang harus shalat lima kali sehari, dengan menghadap ke kiblat. NHK melaporkan, sekelompok perusahaan yang bekerja pada proyek itu meluncurkan model masjid keliling tersebut pada Senin (22/7) di kota Toyota, Prefektur Aichi.

Kelompok perusahaan tersebut merenovasi truk dengan memperluas wadah di kedua sisi. Ruang shalat ini ber-AC dan bisa menampung hingga 50 jamaah.

Pengembang juga berencana untuk memasang kompas yang mengarah ke Makkah. Truk itu berharga sekitar 100 juta yen, atau sekitar 900 ribu dolar AS. Tetapi kelompok itu berniat untuk menurunkan harga.

Yasuharu Inoue, kepala proyek masjid keliling ini mengatakan bahwa dia berharap dapat menyediakan tempat di mana para atlet dan penonton dapat beribadah. Pembuat mobil di Yanai di prefektur barat Yamaguchi juga telah mengembangkan kendaraan serupa. Ia meminta saran dari mahasiswa Muslim asing di Yamaguchi University yang menguji truk tersebut.

Presiden perusahaan Tetsuro Akimoto mengatakan dia berharap kendaraan itu akan ditempatkan di venue Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade sebagai omotenashi, yang artinya pelayanan terhadap tamu. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika