REPUBLIKA.CO.ID, BLORA --- Menambah penghasilan dengan mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk biaya hidup dimasa depan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan usaha budidaya ikan Lele.
Di Desa Sempu Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora terdapat beberapa orang membudidayakan ikan lele. Meski pangsa pasarnya cukup bagus, namun pelaku usahanya masih belasan orang.
Budidaya lele itu mulai menggeliat sejak 7 bulan terakhir. Sejauh ini, memang belum banyak warga setempat yang membudidayakannya. Hanya tercatat ada belasan warga saja.
Warga setempat, Supriyanto (39) salah satu penerima manfaat bantuan buddidaya ikan lele dari Rumah Zakat mengungkapkan sejauh ini budidaya lele paling banyak ditemui di Dusun Sempu.
“Potensinya lumayan bagus. Kuncinya ada pada perawatan intensif, sirkulasi air dan pemberian pakan yang cukup,” ungkap pria parubaya itu.
Khusus budi daya lele di tempatnya, ia katakan dari bibit yang ukurannya kecil, bibit lele ukuran kecil itu lalu dirawat 2-3 bulan. Setelah itu, langsung di panen untuk lele konsumsi.
Lokasi budi dayanya memanfaatkan areal yang ada. Umumnya pekarangan rumah dengan kolam buatan. Satu tempat budi daya, minimal ada dua kolam buatan. Bahkan, bisa lebih.
“Alhamdulillah Saat panen, laku keras di pasaran. Lele-lele itu dijual ke para pengepul yang ada di sekitar blora. Hasilnya untuk operasional kembali, sekaligus ditabung dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” kata Supriyanto.
Selama itu, sekitar 3000 bibit lele yang dibudidayakan di sana bisa panen pasca umur 3 bulan. Ketika panen, 1 kilogram ikan Lele berisi 12-13 ekor laku Rp 24 ribu tiap panen.
Tak tanggung-tanggung, dengan modal sedikit omzet yang diperoleh dari usaha tersebut bisa mencapai jutaan rupiah sekali tebas panen dan jual.