Selasa 17 Jul 2018 23:31 WIB

Problematik Rumah Tangga dan Solusinya

Tak ada satu pun rumah tangga yang terbebas dari permasalahan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Pasangan suami istri.
Foto: Pixabay
Pasangan suami istri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Problematik rumah tangga juga sudah seharusnya hanya dijadikan sebagai bumbu pemanis yang mampu merekatkan hubungan. Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang suami membenci istrinya dengan kebencian yang besar karena di balik kebencian itu pasti ada sesuatu yang disukainya dari sosok istrinya itu.

Permasalahan dalam rumah tangga dan cara mengatasinya juga dikaji secara mendalam oleh Ustaz Abu Ihsan al-Atsyari dalam kajian Islam di Islamic Center Bekasi, belum lama ini. Dalam ceramahnya, Ustaz Abu menyampaikan bahwa perbedaan pendapat antara suami dan istri yang berujung pada pertengkaran merupakan hal yang tidak dapat dihindari.

Sangat normal kalau ada ketidakcocokan antara suami dan istri, mengingat mereka adalah dua orang yang hidup satu atap selama bertahun tahun, maka wajar jika terjadi pertengkaran, kata Ustaz Abu. Menurut dia, tak ada satu pun rumah tangga yang terbebas dari permasalahan, termasuk rumah tangga Nabi Muhammad SAW. Permasalahan rumah tangga, kata Ustad Abu, sejatinya dapat berasal dari dua sumber, yaitu internal dan eksternal.

Jenis masalah internal dalam rumah tangga, kata dia, di antaranya permasalahan ekonomi baik kondisi keuangan yang serbakurang atau kondisi keuangan yang terlalu berlebihan. Ekonomi, kata Ustaz Abu, merupakan permasalahan yang sangat sensitif dan rentan membangkitkan pertengkaran.

Selanjutnya adalah penyakit. Kebanyakan pasangan yang memutuskan berpisah disebabkan adanya penyakit yang diidap salah satu pasangan, baik istri maupun suami. Jenis penyakit yang mampu membangkitkan keinginan untuk berpisah juga cukup beragam, seperti penyakit komplikasi, strok, mandul, dan impoten.Kebanyakan orang senang dengan pasangannya saat dia sehat bugar namun saat orang tersebut sakit maka dia akan pergi meninggalkannya,kata Ustaz Abu.

Perceraian juga kerap terjadi karena adanya selisih pendapat, baik karena sesuatu yang sensitif atau bahkan sesuatu yang sebenarnya sepele. Padahal, sudah seharusnya permasalahan dalam rumah tangga dapat diselesaikan secara kekeluargaan, bukan dengan mengabaikan atau bahkan keputusan untuk berpisah. Permasalahan yang terus didiamkan dan dipendam dalam hati, dapat sangat berbahaya karena dapat berkembang menjadi kebencian yang besar. Maka sangat perlu menjaga komunikasi antar pasangan suami dan istri, kata dia.

Salah satu alasan dipendamnya permasalahan atau kejenuhan hati, kata Ustaz Abu, adalah keraguan untuk ber bicara. Padahal, sesuatu yang ditutup rapat-rapat dapat sangat rentan menimbulkan kesalahpahaman dan menjadi alasan untuk berpisah. Allah berfirman:Jika kamu berselisih tentang suatu masalah, maka kembalilah kepada Allah dan rasul-Nya.

Jangan mengedepankan ego, baik itu suami maupun istri. Tindakan antisipasi untuk menghindari perselisihan, yaitu kembali kepada perkataan Allah dan Nabi, di mana yang salah harus mengakuinya dan tidak mengedepankan ego, ujar Ustaz Abu.

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan adalah de ngan mengurangi berburuk sangka dan pikiran negatif pada pasangan. Tanamkan pemikiran bahwa percekcokan ada lah ujian dari Allah SWT untuk lebih memantapkan keteguhan rumah tangga.

Selain itu, tanamkan pikiran bahwa pertengkaran adalah kesempatan untuk mendulang pahala dan melatih kesabaran. Jangan terlalu cepat untuk menyalahkan pasangan, karena bisa saja permasalahan itu muncul dari dosa-dosa kita terdahulu. Maka mulai banyaklah mengintrospeksi diri, kata Ustaz Abu.

Melalui permasalahan pula, hubungan suami dan istri dapat lebih mudah kembali terjalin, karena peluang untuk berkomunikasi lebih besar. Melalui permasalahan, kita juga dapat lebih mengenal jati diri dan karakter dari pasangan masing-masing, kata dia.

Ustaz Abu menyarankan kepada pasangan suami istri agar tidak membeberkan permasalahan rumah tangga ke orang lain. Masalah tersebut sepatutnya diselesaikan di dalam dan dengan pikiran yang jernih. Jika permasalahan tersebut disebabkan adanya kejenuhan kepada pasang an, maka cara yang perlu dilakukan adalah menciptakan suasana baru, bukan justru mencari orang lain sebagai peralihan.

Kejenuhan, memang dapat menjadi perkara utama keretakan rumah tangga, dan hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya adalah dengan menghadirkan kejutan kecil kepada pasangan.Rasulullah SAW bersabda: Jika kalian saling memberikan hadiah maka itu akan meningkatkan kecintaan.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah bernostalgia. Masa-masa berkencan tentu merupakan memori indah yang tak dapat terlupakan. Maka bangkitkanlah ingatan indah tersebut sebagai cara menghilangkan kejenuhan setelah menjalani bahtera rumah tangga selama puluhan tahun.

Hidupkan suasana yang romantis, dengan cara memberikan pasangan sesuatu yang dia suka. Suasana romantis dapat berupa perlakuan spesial, hadiah, cara bicara yang romantis atau cara lain yang dapat menyenangkan pasangan,ujar Ustaz Abu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement