Sabtu 14 Jul 2018 15:17 WIB

Masyarakat Gujarat Sampaikan Pentingnya Vaksin Lewat Khutbah

Beredar informasi vaksin menyebabkan impoten.

Rep: kiki sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Dokter menyuntikkan vaksin campak dan rubella (measles and rubella/MR) kepada anak dengan faktor risiko kondisi ikutan pascaimunisasi di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/8).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Dokter menyuntikkan vaksin campak dan rubella (measles and rubella/MR) kepada anak dengan faktor risiko kondisi ikutan pascaimunisasi di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, AHMEDABAD -- Masjid-masjid di Gujarat, negara bagian di barat India, turut menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat akan pentingnya vaksin. Hal itu dilakukan masjid di sana dalam upaya melawan pesan yang beredar di media sosial yang memperingatkan keluarga Muslim agar anak-anak mereka tidak divaksinasi.

Pesan itu diberikan dalam khotbah Jumat sebagai gerakan vaksinasi yang dimulai dari 16 Juli. Selain di Gujarat, masjid-masjid di  Godhra juga membagikan pamflet dan membuat pengumuman tentang pentingnya vaksin.

Masjid-masjid di Vadodara dan pusat Gujarat bergandengan tangan dengan para dokter pada Jumat (13/7) untuk menyampaikan pesan tentang perlunya memberikan vaksin kepada anak-anak. Asosiasi Dokter Muslim Baroda dan lembaga kepercayaan Muslim Majlis Ulama datang bersama untuk menyampaikan pesan kesadaran tersebut.

Beberapa pesan yang beredar di media sosial mengklaim bahwa vaksinasi untuk campak dan rubella yang dikelola oleh pemerintah untuk anak-anak usia 9 dan 15 tahun dapat membuat mereka impoten. Akibatnya, banyak keluarga Muslim yang merasa ragu. Terkait ini, Darul-Uloom Deoband meminta masjid-masjid lokal di seluruh negeri untuk menghilangkan ketakutan yang tak berdasar tersebut.

"Campak adalah penyakit yang sangat menular, berpotensi fatal yang disebabkan oleh virus campak. Campak menyebabkan penyakit seperti diare, kebutaan, ensefalitis dan radang paru-paru, yang dapat menyebabkan kematian. Di India, lebih dari 95 persen kasus campak adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun," demikian seruan dari Jamia Millia Islamia di India, seperti dilansir di The Indian Express, Sabtu (14/7).

Dalam seruan tersebut juga digambarkan bahwa rubella adalah inveksi virus ringan pada anak-anak dan dewasa, yang dapat menyebabkan efek fatal dalam kasus kehamilan. Untuk melindungi anak-anak dari penyakit mematikan itu, campak dan rubella tersedia selama bertahun-tahun.

"Negara kita telah memutuskan untuk menghilangkan penyakit itu pada 2020," demikian pesan seruan itu.

Seruan tersebut juga meminta anggota komunitas Muslim untuk bekerja sama dengan dokter dan staf serta rumah sakit pemerintah. Sehingga, vaksin bisa diberikan kepada anak-anak.

Mufti Imran, yang menyampaikan khutbah pada shalat Jumat di Masjid Panigate di Vadodara, mengatakan bahwa seruan itu diperlukan. Ia mengatakan, ada pesan yang beredar di media sosial di seluruh negeri yang mengatakan bahwa vaksin itu buruk untuk anak-anak dan bisa menyebabkan anak-anak Muslim impoten.

"Jadi penting untuk menjelaskan kepada mereka bahwa vaksin itu aman dan penting. Saya mengirim pesan setelah khotbah hari ini, dan banyak masjid di seluruh Gujarat dan India telah melakukan hal yang sama," kata Imran.

Dr Mohammad Hussain dari Faith Hospital di Vadodara mengatakan, bahwa vaksin benar-benar aman dan ada jaminan dari semua pediatri dari komunitas Muslim kepada orang-orang bahwa mereka tidak boleh mempercayai rumor tentang vaksin.

"Setiap tahun, beberapa anak meninggal karena komplikasi yang terjadi ketika vaksin ini dilewatkan," kata Hussain. (Kiki Sakinah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement