REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak generasi muda bisa memahami ruhul dakwah atau jiwa dalam dakwah. Pada hakekatnya dakwah merupakan kerja yang tidak berkesudahan, tanggung jawab yang di miliki setiap muslim sekaligus dituntut untuk menebarkan kebajikan, yakni mengajak bukan memaksa.
“Saya ingin mengajak generasi muda betul-betul memahami ruhul dakwah atau jiwa dalam dakwah,” ujar dalam keterangan tulis, Kamis (12/7).
“ini saya garisbawahi, karena pada prakteknya, mungkin karena satu hal lalu kemudian terjebak pada proses dakwah yang memaksa dengan mentolerir cara kekerasan yang bertentangan dengan ruh dakwah itu sendiri yang harus dilakukan dengan cara yang persuasif, bilhikmah,” lanjutnya.
Halaqah ini digelar di Kampus Universitas Islam Sutan Agung (UNISSULA) Semarang mengetengahkan tema Peluang dan Tantangan Dakwah Generasi Milenial. Oleh karenanya, Menag menegaskan, agar strategi dakwah yang dilakukan tidak bertentangan dengan hakekat dakwah itu sendiri.
Yaitu, tidak memaksakan, tidak menimbulkan antipati. Dalam kesempatan tersebut juga mengatakan inilah saatnya mereka yang memiliki paham moderat (wasathiyah) lebih proaktif, speak up, speak out, lebih bersuara. “Karena ini sesuatu yang juga perlu dicermati betul, biasanya yang moderat cenderung diam,” ujarnya.