Selasa 10 Jul 2018 18:13 WIB

Aisyiyah: Peran Perempuan Sangat Strategis

Potensi perempuan di Indonesia harus terus digalang dan dimunculkan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Kerua Umum.PP Aisyiyah.Noordjannah Djohantini dalam Konferensi Pers Pimpinan Pusat Aisyiyah
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Kerua Umum.PP Aisyiyah.Noordjannah Djohantini dalam Konferensi Pers Pimpinan Pusat Aisyiyah "Selamatkan Keluarga dari Terorisme" di kantor PP Aisyiyah , Yogyakarta, Selasa (16/5). Kegiatan dihadiri sejumlah Pimpinan Aisyiyah.dan Pimpinan Wilayah.Aisyiyah dari berbagai wilayah seperi.Riau, Palembang, Kalimantan, Rektor, Direktur , Ketua Perguruan Tinggi Aisyiyah.n

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menggelar silaturrahim dan syawalan 1439 H bertema Perempuan Berkemajuan Merawat Marwah Kebangsaan di Kantor PP Muhammadiyah pada Selasa (10/7). Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan bahwa tema tersebut menjadi perhatian PP Aisyiyah.

Noordjannah mengatakan, peran perempuan sangat strategis karena perempuan memiliki kekuatan hati dan sikap yang teguh. Perempuan di satu sisi punya kelembutan tapi juga punya kekokohan sikap secara umum. Sehingga potensi perempuan di Indonesia harus terus digalang dan dimunculkan supaya bisa menjadi bagian-bagian dalam upaya memperbaiki bangsa.

"Misalnya sekarang ada undang-undang desa yang itu perempuan harus terlibat untuk memperbaiki kepentingan-kepentingan yang tercecer yang kadang-kadang tidak menjadi perhatian, nah perempuan harus masuk di situ," kata Noordjannah kepada Republika.co.id di Kantor PP Muhammadiyah, Selasa (10/7).

Ia menerangkan, Aisyiyah berpandangan perempuan punya posisi yang sangat strategis. Perempuan juga ikut mendirikan Bangsa Indonesia. Sebab dalam kongres perempuan Indonesia juga membicarakan tentang berdirinya Bangsa Indonesia.

Noordjannah juga menyampaikan pandangan Aisyiyah terhadap kondisi Bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, demokrasi Indonesia dinilai semakin baik tetapi pada kenyataannya masih ada berbagai masalah. Seperti masalah angka kemiskinan yang masih tinggi, kekerasan, stunting dan lain sebagaimnya.

"Kita melihat persoalan ekonomi itu berkaitan dengan banyak hal, maka kita berharap pemilihan pemimpin dengan proses Pilkada serentak itu harus menjadi bagian dari ikhtiar-ikhtiar untuk memperbaiki bangsa ini," ujarnya.

Ia menegaskan, jangan merasa perjuangan telah selesai, masih banyak hal yang tertinggal yang harus diperbaiki. Semua itu harus menjadi komitmen bersama antara pemerintah dengan seluruh komponen bangsa termasuk Aisyiyah. Maka sekarang gerakan Aisyiyah adalah gerakan ekonomi, pendidikan dan layanan sosial yang tetap berjalan sampai di tingkat bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement