Selasa 10 Jul 2018 16:52 WIB

Dajjal Juga Bisa Dimaknai Simbolis

Kiamat juga tak dapat ditebak kapan datangnya.

Hari Kiamat (ilustrasi)
Foto: pulsk.com
Hari Kiamat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiamat merupakan keniscayaan yang tak dapat dihindari oleh manusia. Di dalam Alquran, kiamat pun telah digambarkan tentang tanda-tanda hari akhir ini dan kehancuran yang mahadahsyat.

Kiamat juga tak dapat ditebak kapan datangnya. Wartawan Republika.co.id, Rahmat Fajar, mewawancarai Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar, terkait kiamat. Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana Alquran menjelaskan tentang hari kiamat?

Kisah tentang kiamat itu iqraatisa'ah, di keterangan iqraatisa'ah itu telah dekat kiamat. Ass'ah itu hari kiamat. Allah sudah menegaskan 14 setengah abad lampau dalam Alquran. Hari kiamat itu sudah mendekat.

Bahkan, dalam hadis dilukiskan hadis Isra' Mi'raj itu ada orang nenek yang bersolek, tapi sudah bongkok keriput sebentar lagi jalannya juga terhuyung-huyung. Nabi bertanya siapa itu? Itu perumpaan dunia sudah setua itu, bayangkan pada masa nabi 1400 tahun lampau kan sekarang ini sudah kayak apa nenek itu.

Apa tanda-tanda kiamat?

Dalam hadis itu ada 11 tanda kecil jika kiamat itu akan terjadi sebelum muncul kiamat besar. Sebelas tanda kecil kiamat kecil itu, antara lain, perempuan lebih besar jumlahnya daripada laki-laki, kedua orang tua melahirkan rajanya, dia tidak sopan, menyandera orang tuanya. Ketiga, bermunculan aneka tambang dari perut bumi, keempat, perzinaan itu akan merajalela dan terbuka. Kelima, korupsi juga merajalela.

Keenam, masjid didandani, mulai overdandanannya jadi lebih rasa apa gitu tidak rasa masjid. Kemudian, perhiasan semakin norak, di situ di susul tanda-tanda kubro, matahari tidak lagi beraturan. Kedua, disusul munculnya apa yang disebut Dajjal. Dajjal itu sekarang terkubur di dasar bumi. Sekarang berusaha untuk naik ke permukaan bumi nanti membuat keonaran, kecelakaan, membunuh orang beriman.

Satu-satunya wilayah yang jauh dari jangkauan Dajjal itu Kota Makkah dan Madinah, itu pun di pinggirannya diculik. Setelah itu, muncul Ya'juj Ma'juj semacam binatang serangga menghabiskan seluruh hijau-hijauan, dedaunan, termasuk padi, air tawar dikonsumsi tidak diberikan kepada manusia. Selanjutnya, gempa di mana-mana.

Terus muncul pada akhirnya Nabi Isa, itu di dalam kitab-kitab kuning Nabi Isa yang membunuh Dajjal dan akhirnya timbullah masa ketenangan, jadi kembali lagi tenteram. Nabi Isa tidak lagi menjalankan agamanya, tapi melanjutkan ajaran agama yang pernah dibawa Nabi Muhammad. Habis itu selesai, kiamat sudah.

Seperti apa penggambaran Dajjal?

Dajjal itu bisa dimaknai secara fakta bisa dimaknai secara simbolis. Kalau lukisannya dalam hadis Dajjal itu bermata satu, sangat ganas, antiorang beriman. Tapi, itu nanti akan berhadapan dengan Nabi Isa dalam salah satu keyakinan Nabi Isa diangkat ke langit nanti akan turun kembali, nanti akan berhadapan dengan Dajjal. Ada lagi yang mengartikan secara simbolis, semua orang yang mempunyai perilaku Dajjal itu Dajjal.

Hubungan kedatangan Dajjal dengan banyak fitnah yang terjadi di masyarakat sekarang?

Itu juga saling fitnah tanda-tanda kecil, saling curiga, saling fitnah, curiga mencurigai itu tanda-tanda akhir zaman. Itu belum tanda kiamat besar.

Apa perintah Alquran bagi manusia dalam menghadapi kiamat?

Selama manusia menegakkan kalimat la ilaha illallah, langit tidak akan runtuh. Itu ada juga hadisnya. Tapi, apakah mengucapkannya saja atau menegakkan prinsipnya yang dimaksud tauhid, itu juga perlu dipahami. Selama orang menegakkan kalimat la ilaha illallah langit tidak akan runtuh itu. Tiang-tiang langit.

Karena itu, untuk menunda kiamatnya, dunia kita harus kembali taat pada ajaran agama, lebih dekat kepada petunjuk-petunjuk Rasulullah itu menunda hari kiamat terjadi. Kiamat itu ketika keonaran manusia mencapai puncaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement