Selasa 10 Jul 2018 13:21 WIB

Lapis Emas Masjid Chota Sona yang Memudar

Masyarakat tak mampu mengembalikan keindahan bangunan bersejarah itu dengan utuh.

Masjid Chota Sona
Foto: Wikipedia
Masjid Chota Sona

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh Ratna Ajeng Tejomukti 

Masjid Choto Shona adalah bangunan cagar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Bangladesh. Bangunan itu didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hussain Shah antara tahun 1493 dan 1519.

Masjid ini diberi nama Choto Shona yang berarti masjid emas kecil karena lima belas kubah masjid pernah disepuh emas. Masyarakat di sana mengenalnya sebagai monumen kerajaan yang dilindungi dan dikelola oleh Bangladesh.

Namun kini, emas yang menyelimuti kubah tersebut telah pudar dan tak terlihat lagi kemilau indahnya. Masjid ini memiliki area seluas 42 meter dari timur ke barat dan 43,5 meter dari utara ke selatan.

Pada saat dibangun, kreasi kebanggaan Muslim di tanah India ini dikelilingi pagar berupa dinding tinggi dengan pintu gerbang di tengah sisi timur.

Bahan bangunannya adalah batu bata. Masjid ini tepat berbentuk persegi panjang yang memiliki dimensi luar 25,1 meter dari utara ke selatan dan 15,9 meter dari timur ke barat. Keempat dinding tersebut dilapisi batu granit.

Namun, batu-batu ini telah menghilang dari sisi selatan dinding barat hancur akibat gempa tahun 1897.Keempat sudut luar bangunan diperkuat dengan menara poligonal, yang menampakkan sembilan sisi dari luar.

Ada lima pintu melengkung di sebelah timur bangunan. Tiga di antaranya berada di dinding utara dan selatan. Kini batu- batu dari sebagian besar mihrab ini telah menghilang.

Bagian dalam masjid berukuran 21,2 meter x 12,2 meter. Bangunan dalam dibagi menjadi tiga lorong dengan dua baris pilar batu. Bagian tengah yang lebar membelah lorong menjadi dua bagian, masing-masing setengah menunjukkan enam unit persegi yang sama dengan sisi 3,5 meter.

Pada jarak 14,5 meter di sebelah timur pintu gerbang ada nisan yang diduga menjadi makam tokoh masyarakat di zamannya. Terlihat di area sekitarnya tulisan ayat Alquran yang menandakan jasad Muslim dikebumikan di dalamnya.Tidak diketahui siapa yang dimakamkan di sini. Ada yang menduga bahwa dua orang yang dikebumikan di dalamnya adalah pembangun masjid Choto Shona bernama Muhammad dan ayahnya bernama Ali.

Kemilau kubah Masjid Choto Shona tidak lagi seperti aslinya, terutama karena pengupasan mihrab dekoratif dan halaman masjid. Namun, bangunan itu tetap menjadi salah satu peninggalan sejarah yang paling menarik.

Pemerintah setempat kurang menjaga dan merawat cagar budaya tersebut. Masyarakat tak mampu mengembalikan keindahan bangunan bersejarah itu dengan utuh. Meski demikian, mereka masih memanfaatkan masjid tersebut untuk ibadah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement