Sabtu 07 Jul 2018 22:26 WIB

GPPS Ajak Pemuda Peduli Lingkungan Sekitar

Pemuda tak boleh cuek lingkungannya

Gerakan Pemuda Peduli Sekitar (GPPS) di kampung Walahir, Cikarang Utara, Bekasi.
Foto: istimewa
Gerakan Pemuda Peduli Sekitar (GPPS) di kampung Walahir, Cikarang Utara, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pergaulan urakan yang jauh dari agama dan sosial jadi perhatian pemuda di Kampung Walahir, Cikarang Utara, Bekasi. Para pemuda meresponsnya dengan membentuk Gerakan Pemuda Peduli Sekitar (GPPS).

“Masa lihat pemuda masa bodoh dengan lingkungannya kita biarkan saja, harus dirangkul diajak dan diberikan contoh, Alhamdulillah akhirnya berdiri Gerakan Pemuda Peduli Sekitar (GPPS), kata Romdoni Sugianto Hasan, atau akrab disapa Aa Doni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/7).

Romdoni, Penasehat GPPS yang juga Kepala Sekolah Al Bayani di Walahir, Cikarang Utara, Bekasi ini, mengungkap memulai GPPS dengan membangkitkan jiwa sosial pemuda. Mekanismenya, setiap gajian disisihkan untuk uang kas yang kemudian di agikan dengan mereka yang membutuhkam.

”Santunan yatim, bakti sosial atau gotong royong untuk kebersihan lingkungan,” kata dia.

Pemuda sekitar mengaku senang adanya GPPS selain pemuda kembali bersatu dan banyak kegiatan positif "Seneng banget dulu hidupnya pada masing-masing, banyak  yang pada mabok terang-terangan di pinggir jalan, Alhamdulillah sekarang mah banyak kegiatan positif kayak bakti sosial dan pengajian," papar Pemuda GPPS, Rudi

"ya bukannya ngomongin yak, dulu anak-anak sama shalat aja susah belum lagi pergaulannya yah tahu sendiri semenjak ada GPPS tahun lalu kita mulai merintis adain Maulid Nabi, dan sekarang sudah sering adain baksos," tutup Hamzah yang menimpali Rudi

Banyak dorongan masyarakat untuk Romdoni terjun ke politik agar dapat menyampaikan aspirasi warga dan masyarakat, namun Romdoni masih enggan untuk terjun ke politik, menurutnya berbuat untuk masyarakat tidak harus ada dalam pusaran politik

"Gak ada politik, ini murni sosial, saya bukan orang politik, melakukan untuk warga dan masyarakat tidak harus masuk partai dulu, jadi calon ini itu dulu, siapapun bisa melakukannya asal ada niat membangun mental lingkungannya menjadi berakhlak dan punya jiwa sosial," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement