Sabtu 07 Jul 2018 21:28 WIB

Dompet Dhuafa Resmikan Gerai Sehat Pertama di Jatim

Gerai sehat ini memiliki fasilitas layanan umum, gigi, farmasi dan kebidanan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Dompet Dhuafa (DD) meresmikan Gerai Sehat di Desa Rejosari, Sawahan, Kabupaten Madiun, Sabtu (7/7).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Dompet Dhuafa (DD) meresmikan Gerai Sehat di Desa Rejosari, Sawahan, Kabupaten Madiun, Sabtu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Setelah melakukan peletakan batu pertama beberapa bulan lalu, Dompet Dhuafa (DD) akhirnya meresmikan bangunan yang berada di Desa Rejosari, Sawahan, Kabupaten Madiun. Gerai yang diresmikan pada Sabtu (7/7) ini menjadi yang pertama di wilayah Jawa Timur (Jatim).

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan menerangkan, DD sebenarnya sudah banyak membangun gerai sehat di seluruh Indonesia. "Sudah 24 gerai sehat kita bangun, yang ini ke-25. Ini pas dengan ulang tahun DD yang ke-25 sekarang," ujar Imam saat ditemui Republika.co.id di Desa Rejosari, Sawahan, Kabupaten Madiun, Sabtu (7/7).

photo
Salah satu fasilitas Gerai Sehat.

Dengan adanya tambahan gerai sehat ini, Imam mengaku sangat bahagia. Gerai yang didirikan di atas tanah wakaf milik keluarga pendiri DD, Parni Hadi ini diharapkan akan terus menjadi aset milik Allah SWT. Tanah yang semula milik keluarga kini didedikasikan untuk warga Madiun bahkan bangsa Indonesia.

Baca juga, 25 Tahun Dompet Dhuafa Membentang Kebaikan

Di gerai sehat ini, Imam menjelaskan, akan terdapat beberapa layanan untuk masyarakat Rejosari dan sekitarnya. Beberapa di antaranya seperti layanan umum, gigi, farmasi, kebidanan dan program pencegahan pengendalian penyakit.

Hingga saat ini, dia melanjutkan, DD juga sudah memiliki tujuh tenaga kesehatan untuk bertugas di Gerai Sehat Madiun. Ketujuh tenaga tersebut, yakni dokter umum dan gigi masing-masing satu orang lalu lainnya bidan serta perawat. Seluruhnya merupakan para relawan DD yang sebelumnya sudah melalui proses perekrutan. 

Di kesempatan sama, Pendiri DD Parni Hadi menambahkan, pelayanan diharapkan tidak memungut biaya bagi mereka yang kurang mampu. "Yang merasa nggak miskin, boleh kasih infak," jelasnya.

 

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement