Kamis 28 Jun 2018 16:02 WIB

Pidato Eissenhower Saat Resmikan Islamic Center Washington

Pembangunan masjid pun selesai pada tahun 1954.

Rep: mgrol104/ Red: Agung Sasongko
Masjid Islamic Center Washington DC
Foto: Wikipedia
Masjid Islamic Center Washington DC

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tepat hari ini, Kams (28/6), pada tahun 1957, Presiden Dwight D. Eisenhower meresmikan Islamic Center di Washington. Hadir dalam peresmian itu, Ibu Negara Amerika Serikat, Mamie Eisenhower.

“Merupakan keistimewaan untuk ambil bagian dalam peresmian ini. Bertemu dengan Anda sekarang, di depan salah satu gedung terbaru dan terindah di Washington. Sepatutnya kita mendedikasikan diri kita untuk perdamaian di bawah satu Tuhan.

Dan saya ingin meyakinkan Anda, teman-teman Islam saya, bahwa di bawah Konstitusi Amerika, di bawah tradisi Amerika, dan di dalam hati Amerika, Islamic Center ini, tempat ibadah ini, sama-sama diterima karena bisa menjadi bangunan yang sama dari agama lain mana pun. Amerika akan berjuang dengan seluruh kekuatannya untuk hak memiliki gereja Anda sendiri dan beribadah menurut hati nurani Anda sendiri.

Konsep ini memang bagian dari Amerika, dan tanpa konsep itu kita akan menjadi sesuatu yang lain.

Peradaban berutang ke dunia Islam beberapa alat dan pencapaiannya yang paling penting. Dari penemuan mendasar dalam kedokteran hingga bidang astronomi yang paling tinggi, para cendikiawan Muslim banyak memberikan sumbangsihnya kepada budaya. Mereka itu telah menjadi sumber ilmu pengetahuan, perdagangan, dan seni, dan telah memberi kita banyak pelajaran dalam keberanian dan keramahan. ”

Sejarah Islamic Center dimulai pada tahun 1944, ketika Mehmet Munir Ertegun, Duta Besar Turki untuk Amerika Serikat wafat. Waktu itu tidak ada tempat pemakaman. Selanjutnya, sebidang tanah dibeli pada tahun 1946. Peletakan batu pertama diresmikan pada 11 Januari 1949.  Selanjutnya, masjid ini dirancang arsitek Italia, Mario Rossi. Pembangunan masjid pun selesai pada tahun 1954.

Selama proses pembangunan, negara-negara Islam memainkan peran guna mencari dana. Pemerintah Mesir misalnya, mengirimkan ahli kaligrafi guna menghiasi dinding-dinding dan langit-langit masjid. Ubin masjid kemudian disumbangkan oleh pemerintah Turki. Pemerintah Iran lalu menyumbang karpet persia. Dukungan dana juga datang dari komunitas Muslim di Amerika.

Setelah megah berdiri, masjid ini memiliki sejumlah bangunan yang dipergunakan untuk perpustakaan, ruang kelas, dan Islamic Center.

Presiden George W. Bush mengunjungi masjid itu pada 17 September 2001, kurang dari seminggu setelah serangan 11 September. Di televisi, mengutip ayat Alquran, Bush meyakinkan warga Amerika bahwa umat Islam adalah cinta damai dan menolak terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement