Rabu 27 Jun 2018 15:58 WIB

Masjid Persembahan Sang Sultan

Dibangun pada tahun 1550, masjid yang diarsiteki Mimar Sinan ini selesai pada 1557.

Rep: Arif Supriyono/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sultan Sulaiman di Turki.
Foto: sacred-destinations.com
Masjid Sultan Sulaiman di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesuai namanya, masjid ini merupakan persembahan Sultan Agung Sulaiman. Dibangun pada tahun 1550, masjid yang diarsiteki Mimar Sinan ini selesai pada 1557. Letak masjid berada di pinggir Laut Marmara yang merupakan pintu gerbang menuju Selat Bosphorus.

Di area masjid yang luasnya sekitar 4.284m2 itu, selain kubah utama, juga terdapat empat menara.Tinggi kubah sekitar 53 m. Ruang utama dalam masjid mampu menampung sekitar 5.000 jamaah. Di luar masih ada ruang terbuka yang dikelilingi dinding kokoh. Dinding tembok juga mengelilingi bangunan masjid

photo
Masjid Sulaimaniyah, peninggalan era Khalifah Utsmaniyah.

Ruang terbuka ini masih dapat menampung sekitar 1.000 jamaah.Ada pula dua bangunan yang sedikit terpisah dari masjid dan merupakan makam sultan dan istrinya. Makam ini pun hasil karya arsitek Mimar Sinan. Sultan wafat pada usia 71 tahun.

Masjid ini tergolong modern saat itu. Di kawasan kompleks masjid itu terdapat sekolah dasar dan madrasah. Sekolah itu sebagian digunakan sebagai Perpustakaan Sulaiman. Ada pula sekolah medis (kedokteran) yang sekarang telah berubah fungsi menjadi apotek. Di depan apotek itu terdapat kantor percetakan militer.

photo
Karya terbesar Sinan adalah Masjid Sultan Sulaiman di Istanbul yang dibangun selama tujuh tahun (1550-1557).

Dinding bangunan dalam masjid begitu kokoh dilapisi marmer.Di sepanjang dinding balkon bagian dalam dikelilingi lampu kecil yang jumlahnya ribuan. Di tengah-tengah ruang jamaah ada lampu gantung melingkar yang jumlahnya mencapai ratusan lampu kecil. Lampu gantung itu terdiri atas tiga lapis lingkaran.

Masjid itu juga dirancang untuk terbuka terhadap sinar matahari dari luar. Ada jendela ditutup kaca cerah kecil sebanyak 138 buah yang memungkinkan sinar matahari masuk ke ruang utama masjid. Sedangkan mihrab (tempat imam memimpin shalat) dindingnya dihiasi rona biru. Selain dari sekitar Istanbul, marmer bahan material untuk mihrab diambilkan dari Alexandria, Mesir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement