Selasa 26 Jun 2018 17:23 WIB

PBNU: Islam Nusantara Layak Dijadikan Rujukan Internasional

Saat ini banyak konflik dan gejolak yang belakangan kerap mengguncang dunia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, pola berislam model Indonesia atau yang sering disebut dengan Islam Nusantara telah memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang damai dan toleran. Hal ini disampaikan Helmy pada kesempatan halal bihalal PCINU Jepang di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Tokyo, Ahad (24/6) lalu. Di hadapan ratusan warga Indonesia yang ada di Jepang, Helmy mengatakan bahwa model keberisalaman nusantara diharapkan bisa memberikan sumbangan yang konkret bagi dakwah Islam yang ramah pada level internasional.

Apalagi, menurut Helmy, saat ini banyak konflik dan juga gejolak yang belakangan kerap mengguncang dunia Internasional. Sehingga, Islam Nusantara sangat layak dijadikan rujukan internasional. “Tentu saja Islam yang ramah, yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan juga sebagaimana diwariskan para ulama, utamanya di nusantara layak dijadikan rujukan dan referensi internasional,” kata Helmy dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/6).

Helmy menegasakan bahwa Nahdlatul Ulama sebagai salah satu ormas yang berkomitmen menyebarkan ajaran Islam rahmatan lil alamin juga terus melakukan pelbagai upaya dalam mewujudkan kehidupan global yang damai.

“Para cendekiawan, ulama, dan juga akademisi NU telah dan akan terus menguangkan gagasan dan juga sumbangsih pemikiran yang dituangkan dalam komitmen bersama. Ini sangat penting untuk perkembangan dakwah Islam internasional,” ucap Helmy.

Menurut dia, umat Islam yang ada di luar negeri juga bisa menjadi duta Islam Nusantara untuk menampilkan Islam yang rahmatal lil alamin kepada dunia luar. “Teman-teman sekalian, warga Indonesia dan kader Nahdlatul Ulama di seluruh dunia, termasuk di Jepang, adalah duta-duta Islam Nusantara yang bertugas untuk menampilkan pesan Islam yang sejuk dan santun. Islam ramah, bukan Islam yang marah,” kata Helmy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement