Jumat 22 Jun 2018 11:35 WIB

Makam Sunan Muria Masih Dipadati Peziarah

Kepadatan peziarah itu masih terlihat meskipun libur lebaran sudah usai.

Foto kompleks Makam Sunan Muria, salah satu Walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terlihat dari lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, Jumat (12/8).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Foto kompleks Makam Sunan Muria, salah satu Walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terlihat dari lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, Jumat (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ribuan peziarah dari sejumlah daerah di Tanah Air masih memadati Makam Sunan Kudus di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kepadatan peziarah itu masih terlihat meskipun libur Lebaran sudah usai.

Berdasarkan pantauan pada Jumat (22/6) tangga pintu masuk menuju Makam Sunan Muria dipadati pengunjung yang memilih berjalan kaki karena penyedia jasa ojek banyak yang libur. Muhammad Hamid, salah seorang peziarah dari Pasuruhan, Jawa Timur di Kudus, mengaku sengaja datang ke Makam Sunan Muria setelah lebaran karena aktivitas kerja belum normal kembali.

Ia mengaku berziarah pada musim libur seperti sekarang memang padat pengunjung. Namun hal itu tidak menurunkan semangat anggota rombongan untuk berziarah.

Kedatangannya ke Makam Sunan Muria, katanya, bersama rombongan pengajian yang berjumlah 50 orang. Meskipun sudah sering berziarah ke Makam Sunan Muria, dia mengaku, tidak mempermasalahkan ketika harus berjalan kaki menuju makam karena jarak dari jalan utama Kudus-Colo masih cukup jauh. "Ada ratusan anak tangga yang harus dilalui agar bisa sampai ke lokasi makam," ujarnya.

Edi, peziarah lainnya mengakui terpaksa berjalan kaki karena informasinya penyedia jasa ojek tidak beroperasi karena sedang libur. Meskipun demikian, lanjut dia, berjalan kaki tetap dijalani karena kedatangannya bersama keluarga memang berziarah untuk mendapatkan berkah. "Karena masih bernuansa lebaran dan sebagian besar juga masih liburan," ujarnya.

Ia mengakui semua objek wisata saat liburan seperti sekarang memang padat pengunjung. Untuk itu, lanjut dia, keluarga sepakat untuk berziarah ke Makam Sunan Muria, selain berziarah juga ingin berwisata religi.

Jamian, petugas penjaga kotak infak di pintu gapura menuju Makam Sunan Muria mengungkapkan bahwa peziarah mulai memadati kompleks makam sejak Ahad (17/6). Tahun lalu, lanjut dia, peziarah justru telah memadati makam sejak Lebaran pertama.

Ia memperkirakan jumlah peziarah setiap harinya bisa mencapai ribuan peziarah. Peziarah yang datang ke Makam Sunan Muria, kata dia, tidak hanya dari masyarakat lokal, melainkan dari berbagai daerah di Tanah Air. "Kami perkirakan setelah lebaran ketupat, jumlah pengunjung akan berangsur berkurang karena aktivitas kerja juga sudah mulai normal kembali," ujarnya.

Setiap ada kesempatan liburan, kata dia, masyarakat memang banyak yang memanfaatkan kesempatan untuk berziarah ke Makam Sunan Kudus. Padahal, lanjut dia, untuk bisa sampai ke makam yang berada di puncak Gunung Muria dengan ketinggian sekitar 1.600 di atas permukaan laut (dpl), pengunjung harus berjalan kaki melewati 950 anak tangga. Atau jalan alternatif melalui kelokan dan tanjakan tajam. Pengunjung yang tidak mampu berjalan kaki, juga bisa memilih menggunakan jasa ojek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement