REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Prof Nasarudin Umar
Suatu ketika Rasulullah bersabda, ''Apa pun yang dikerjakan, bacalah Bismillahir rahmanir rahim (Dengan atau atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).''
Setiap kali mengawali surah, kecuali surah at-Taubah, Rasulullah berdasarkan petunjuk-Nya selalu membaca basmalah. Ternyata, para nabi sebelum Nabi Muhammad juga familier dengan lafaz basmalah, sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat.
Ketika Nabi Nuh membuat perahu di puncak gunung, kemudian banjir bandang datang, ia menggerakkan perahunya dengan lafaz basmalah (Bismillahi majraha wa mursaha/QS Hud/11:41).
Konon, ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke lautan api oleh Raja Namrud, ia membaca basmalah sebelum membaca,''Ya naru kuni bardan wa salaman 'ala Ibrahim (QS al-Anbiya'/21:69).
Nabi Sulaiman menjinakkan musuh bebuyutannya dengan surah yang menggunakan basmalah (Innahu min Sulaimana wa innahu bismillahir rahmanir rahim/Q.S. al-Naml/27:30). Nabi Isa menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit dengan membaca basmalah.
Di dalam kitab-kitab kuning, banyak cerita ajaib yang bersumber dari riwayat Israiliyyat mengungkapkan misteri basmalah. Bagi kita yang penting bukan aspek mistiknya, tetapi rasionalitasnya.
Basmalah sarat dengan makna dan tanggung jawab. Binatang yang disembelih tidak dengan membaca basmalah pasti haram dimakan karena dikategorikan bangkai. Kita belum pernah meneliti efek fisiologis basmalah dalam penyembelihan binatang.
Hakikat basmalah sesungguhnya adalah pernyataan kepercayaan Tuhan terhadap manusia sebagai khalifah di muka bumi. Perintah membaca basmalah setiap akan melakukan sesuatu, mengingatkan diri kita sebagai representasi Tuhan. Karena itu, dibaca bismillah (atas nama Allah). Dalam ungkapan basmalah terdapat niat. Pekerjaan dan tindakan apa pun yang dilakukan dengan membaca basmalah diharapkan mendapatkan perlindungan, kemudahan, keberhasilan, dan berkah dari Allah SWT.
Ucapan Bismillahir rahmanir rahim yang disingkat basmalah, mempunyai sejumlah rahasia yang penting dalam memandu kesuksesan hidup umat manusia di dunia dan akhirat.
Basmalah adalah substansi Alquran. Jika Alquran yang terdiri atas 6.666 ayat, 114 surah, dan 30 juz itu dipadatkan, maka pemadatannya ialah basmalah itu.
Bahkan, menurut riwayat A-Hafiz ibn Sulaiman ibn Ibrahim al-Qunduzy, sesungguhnya seluruh rahasia kitab-kitab samawi tersimpul dalam Alquran dan kesimpulan Alquran terdapat dalam surah al-Fatihah.
Kesimpulan surah al-Fatihah terangkum dalam basmalah (Bismillahir rahmanir rahim) dan rahasia basmalah terletak pada titik di bawah huruf ba itu, subhanallah.
Sebuah titik mengingatkan kita pada penciptaan awal dan teori dentuman awal (the big bang). Para filosof dan sufi sependapat, asal-usul kejadian makrokosmos dan mikrokosmos berasal dari sebuat titik yang mahapadat ciptaan Tuhan.
Kemudian, mengalami ledakan dan partikel pecahannya selanjutnya membesar (expanding universe) atau dalam bahasa Alquran "Lalu Kami meluaskannya" (wa inna lamusi'un/QS al-Dzariyat/51:47).
Partikel itulah yang kemudian menjadi Galaksi Bimasakti dengan seluruh planet di dalamnya. Dalam wacana tasawuf partikel utama disebut syajaratul baidha', yang menjadi asal-usul dari segala ciptaan.
Lafaz basmalah pendek tetapi memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Itulah sebabnya para ulama tafsir umumnya membahas basmalah dalam jumlah halaman yang panjang. Allahu a'lam.