Rabu 06 Jun 2018 19:18 WIB

Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Sudah 50 Persen

Tiang-tiang penyangga bangunan RS dan sebagian atap sudah terpasang.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar capai 50 persen.
Foto: dok. MER-C
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar capai 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Pekerjaan pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Myaung Bwe Village, Mrauk U Town Ship, Rakhine State, Myanmar sudah berlangsung selama enam bulan. Pada akhir Mei 2018 pekerjaan pembangunan RS Indonesia sudah mencapai 50 persen.

Tiang-tiang penyangga bangunan RS dan sebagian atap sudah terpasang. Dinding-dinding juga sudah nampak menutupi bangunan RS seluas 2.100 meter persegi tersebut. "Alhamdulillah, meskipun banyak kendala, pembangunan RS Indonesia terus berjalan begitu pun di bulan Ramadhan dan pada akhir Mei ini sudah mencapai sekitar 50 persen, semoga bisa cepat selesai," kata Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Nur Ikhwan Abadi melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (6/6).

 

photo
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar capai 50 persen.

Ikhwan mengatakan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pekerjaan pengecoran lantai dua. Juga melakukan pemasangan dinding bata yang akan dikerjakan sebelum musim hujan datang. Pada Juni hingga Agustus, curah hujan di Mrauk U akan mencapai puncaknya. Sehingga akan berdampak terhadap proses pembangunan RS Indonesia.

"Pekerjaan pemasangan dinding dan juga tangga ram, kita masih kejar semoga sebelum puncak musim hujan tiba pertengahan Juni ini, bisa kita cor semua atap betonnya," ujarnya.

Ikhwan menambahkan, diperkirakan pada akhir tahun 2018 ini pekerjaan RS Indonesia akan selesai. Dia berdoa dan berharap mudah-mudahan tidak ada kendala lagi. Sebab di awal-awal pembangunan RS Indonesia ada kendala seperti masalah keamanan, pekerja, cuaca ekstrim dan supply material. Hal itu cukup menjadi kendala pekerjaan pembangunan RS Indonesia.

 

photo
Ketua Relawan Konstruksi MER-C Nur Ikhwan Abadi 

MER-C mengirimkan empat relawan untuk mengawal proses pembangunan RS Indonesia di Myanmar. Mereka para relawan yang sudah berpengalaman dalam membangun RS di Gaza, Palestina. Di antaranya, Nur Ikhwan Abadi (insinyur sipil), Ahmad Fauzi (insinyur sipil), Karidi (ahli mechanical dan electrical) dan Wanto sebagai kepala tukang dalam pembangunan RS Indonesia di Gaza.

"Rumah Sakit Indonesia yang berada di Myaung Bwe Village, Mrauk-U Township, Rakhine State, Myanmar adalah sebuah langkah diplomasi kemanusiaan di dunia internasional kerjasama MER-C dan Palang Merah Indonesia (PMI)," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement