Rabu 06 Jun 2018 11:17 WIB

Diet Sehat Ala Warga Hong Kong

Jalan kaki merupakan kebiasaan warga Hong Kong.

Transportasi di Hong Kong.
Foto: Dok Ustaz Khumaini Rosadi
Transportasi di Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*

Mau punya berat badan ideal? Coba saja belajar tips turun berat ala penduduk Hong Kong. Tidak perlu fitness, angkat beban berat, minum obat pelangsing, apalagi treadmill. Cukup jalan kaki saja.

Sebagai Muslim, manfaat berpuasa Ramadhan bisa membantu turun berat badan meskipun ada juga yang malah bertambah. Ada baiknya berpola hidup sederhana seperti penduduk Hong Kong ini.

Jalan kaki seribu langkah setiap hari itu sudah menjadi kebiasaan wajib penduduk Hong Kong setiap hari. Ternyata inilah yang membuat penduduk Hong Kong hampir semuanya terlihat ideal berat badannya.

Jarang ditemukan laki-laki dan perempuan obesitas di sini. Karena lemaknya sudah terbakar habis akibat jalan kaki. Bagaimana tidak jalan kaki? Karena warga Hong Kong jika bepergian harus menggunakan jasa transportasi umum. Untuk mencapai terminal satu ke terminal lainnya, harus ditempuh dengan jalan kaki.

photo
Transportasi di Hong Kong/Dok Ustaz Khumaini Rosadi

Inilah transportasi umum yang ada di Hong Kong. Trem (kereta di tengah kota untuk jalur dekat). Bus belantai dua untuk menjangkau kota-kota yang jauh. MTR (Mass Transit Railway) kereta bawah tanah yang menghubungkan kota-kota di Hong Kong. Jarang yang menggunakan kendaraan pribadi, karena di Hong Kong diterapkan sistem biaya parkir yang tinggi dan beaya per kilometer jalan yang digunakan.

Ketika saya tanyakan kepada para BMI tentang majikannya, bagaimana cara mereka makan nasi, jawaban dari semua BMI mengatakan majikannya makan nasi Cuma satu kepal atau seujung centong (sendok nasi). Banyaknya makan sayur dan buah. Sayur pun tidak macam-macam bumbunya, Cuma direbus saja ditambah garam sedikit.

Lain Makau, lain Hong Kong. Pemandangan jalanan di Hong Kong jarang ditemukan pengendara motor seperti di Makau, padahal masih tetangga seberang laut saja. Suasana pedestrian di Hong Kong terlihat seperti semut dalam kubangan gula. Merayap sekali, apalagi pada jam-jam 18.00 – 19.00 waktu Hong Kong, karena saat itu waktu pulang kerja warga Hong Kong.

photo
Suasana di stasiun bawah tanah Hong Kong pada jam sibuk/Dok Ustaz Khumaini Rosadi

Makau rasanya sudah seperti di Jakarta, padat dan banyak kendaraan pribadi  lalu lalang terutama motor. Meskipun parkiran tertata rapih dengan mesin parkir yang terpasang di setiap parkiran yang sudah ditentukan.

"Jika sudah melebihi batas waktu, parkiran belum dibayar, maka akan diangkut motornya oleh petugas," Kata Indah Poncowati, Sekretaris Majeis Taklim Indonesia Macau (Matim) yang sudah 10 tahun lebih menjadi BMI di Makau.

Selama bulan Ramadhan 1439 H, saya bertugas sebagai dai Ambassador Corps Dompet Dhuafa di Hong Kong dan Makau. Sambil mempelajari budaya dan keunikan di Hong Kong dan Makau banyak sekali pelajaran kebaikan yang bisa diambil untuk diterapkan di Indonesia.

photo
Transportasi massal di Hong Kong/Dok Ustaz Khumaini Rosadi

Salah satunya adalah pola hidup sehat. Makan yang sehat dan jalan seribu langkah setiap hari. Ayo kita mulai membiasakan berjalan kaki, konsumsi nasi secukupnya, dan kurangi makanan pedas dengan penyedap rasa. Insyaallah berat bada kita akan menjadi ideal seperti berat badannya orang-orang Hong Kong.

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Demikian dalam sebuah maqolah atau pepatah Arab disebutkan. Jika tubuh ideal, berat badan standar, maka untuk beribadah pun akan terasa ringan dan nyaman. Mudah-mudahan. Amin.

)* Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa (CORDOFA), ), Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia Jam’iyyah Thoriqoh An-Nahdliyyah (TIDIM JATMAN)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement