Sabtu 02 Jun 2018 10:56 WIB

ISYEF Lanjutkan Upaya Penguatan Ekonomi Masjid

Sebanyak 139 komunitas memulai unit usaha berbasis masjid.

Rep: Novita Intan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Departemen Pemuda DMI Arief Rosyid, serta panitia ISYEF di Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2).
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Departemen Pemuda DMI Arief Rosyid, serta panitia ISYEF di Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) menggelar acara “Festival 1000 Masjid” Sabtu, (2/6) di Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara. 

Acara ini merupakan tindak lanjut dari diskusi komunitas dakwah dan remaja masjid pada deklarasi ISYEF bulan April 2018 silam. Sebagaimana diketahui, sejak awal pendiriannya ISYEF membawa tema besar “1 Masjid, 1 Komunitas, 1 Usaha”.

Dimas Candrika, ketua pelaksana acara mengungkapkan, bulan Ramadhan ini menjadi momentum silaturahim bagi 139 jaringan kepemudaan ISYEF. Selain itu juga untuk berbagi dan melanjutkan upaya pengembangan unit usaha setiap komunitas. "Festival 1000 Masjid digelar selama satu hari penuh," kata Dimas dalam siaran persnya kepada Republika Online, Sabtu (2/6).

 

Acara terdiri dari beberapa segmen. Pertama, segmen Masjid Menginspirasi yang berisi success story pengelolaan komunitas dakwah dan remaja masjid.

Segmen berikutnya adalah materi tentang pengembangan pariwisata halal di Indonesia. Materi disampaikan oleh Riyanto Sofyan sebagai ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Kemenpar RI.

Selain itu juga penyampaian materi mengenai dasar ekonomi dan perbankan syariah, yang disampaikan oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Setiawan Budi Utomo selaku deputi direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Departemen Perbankan Syariah OJK RI.

Segmen terakhir yaitu penyerahan proposal bisnis dari komunitas masjid jaringan ISYEF dan Young Leaders Business Experience (Young L-E-X).

Acara dihadiri oleh Direktur Program Dewan Masjid Indonesia (DMI) Munawar Fuad. Dia menyatakan dukungan terhadap kampanye ekonomi masjid yang diusung ISYEF.

Selain mendorong 139 komunitas yang tergabung dalam jaringannya untuk memulai unit usaha berbasis masjid, ISYEF juga meluncurkan produk bisnis sendiri.

Produk perdana yang diluncurkan yaitu minyak wangi berukuran kecil dalam enam varian: Aqs, Sirin, Deenar, Sinai, Dihyah, dan Haytham. Konsep yang ditawarkan produk ini adalah young, dynamic, and halal living.

Pada segmen Young L-E-X, ISYEF memberikan bantuan modal usaha senilai Rp 20 juta kepada remaja masjid jaringan ISYEF. Modal tersebut akan diubah menjadi barang yang dijual saat berbuka puasa. Hasilnya akan digunakan sebagai dana beasiswa.

“Kami ingin menumbuhkan semangat berusaha sejak mereka masih usia remaja. Mereka belajar bagaimana memasok barang, menentukan harga, membaca permintaan konsumen, hingga menentukan target keuntungan,” jelas Dhienda, panitia segmen Young L-E-X.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement