Kamis 31 May 2018 16:27 WIB

Masjid Tua Rosseta Kembali Dibuka

Masjid ini alami pemugaran selama 13 tahun.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Rosseta, setelah jalani pemugaran selama 13 tahun.
Foto: Al Ahram
Masjid Rosseta, setelah jalani pemugaran selama 13 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID,  ROSETTA -- Masjid bersejarah Zaghloul Haroun yang terletak di pusat kota pelabuhan Delta Nil, Rosetta, di Mesir akhirnya dibuka kembali setelah direstorasi dalam waktu yang lama. Pekan lalu, Menteri Barang Antik Mesir Khaled El-Enany secara resmi membuka masjid yang berlokasi di Sheikh Qandil Street di kota Rosetta tersebut setelah menjalani proses pemugaran selama 13 tahun.

Seperti monumen Islam lainnya di Rosetta, masjid ini sebelumnya mengalami dampak kerusakan dari lingkungan termasuk tingkat air tanah yang tinggi, tingkat kelembaban yang tinggi, dan kebocoran air dari madiaa (air mancur yang digunakan untuk berwudhu), serta sistem pembuangan kotoran yang membusuk di kota tersebut.

Pusat drainase di Rosetta memang buruk. Limbah berkumpul di bawah tanah dan membentuk aliran yang bisa mencapai ruang bawah tanah berbagai monumen di kota tersebut.

photo
Masjid Rosseta sebelum restorasi/Al Ahram

Topografi Rosetta dan kelompok perkotaan di tepi barat SUngai Nil disebutkan telah berkontribusi pada kemerosotan monumen-monumen di sana. Karena sebagian besar kota ini terletak di tanah yang relatif landai menuju Sungai NIl yang lebih rendah.

Akibatnya, Masjid Zaghloul Haroun mengalami retakan dan celah yang serius di dinding dan langit-langitnya. Sementara itu, lantai sebagian mengalami kerusakan, dinding batu hilang, dan mashrabiya (kayu) yang indah dan bagian muka gedung juga telah rusak. Ubin yang menghias bagian muka gedung juga diwarnai dengan debu. Banyak batu bata asli yang digunakan dalam bangunan masjid itu rusak dan kehilangan sejumlah tampilan aslinya.

Kepala Sektor Proyek di Kementerian Barang Antik, Waadallah Abul-Ela, mengatakan salah satu penyebab paling serius kerusakan adalah penyalahgunaan masjid oleh jamaah serta pelanggaran dari para pedagang selama berabad-abad.

Ia mengatakan, pemugaran bangunan masjid dimulai pada 2005 saat dinding masjid telah retak, tembok rusak, dan kondisi langit-langit dan air mancur sangat mengkhawatirkan. Dekorasi langit-langit saat itu penuh dengan asap, sementara sebagian lantai rusak. Karena itulah, masjid ini ditutup untuk ibadah.

photo
Bagian interior masjid yang rusak/Al Ahram

"Apa yang telah dibuka pekan ini hanyalah fase pertama dari proyek restorasi, dan itu dilakukan agar memungkinkan jamaah untuk beribadah selama bulan Ramadhan," kata Abul-Ela, dilansir di Al Ahram Weekly, Kamis (31/5).

Ia mengatakan, pekerjaan tersebut termasuk konsolidasi dari fondasi bangunan dan pemulihan di bagian barat masjid. Pekerjaan pemulihan dimulai di bagian timur, termasuk pembongkaran kubah, tembok dan pilar untuk mengukuhkan fondasi bangunan.

Menurutnya, pemulihan dilakukan sesuai dengan metode ilmiah terbaru. Hal itu guna memastikan bahwa semua fitur arsitektur asli masjid dipertahankan. Tentu saja, ini bertujuan untuk melestarikan monumen penting tersebut bagi generasi mendatang.

Masjid Zaghloul sebenarnya merupakan dua masjid yang disatukan. Masjid ini adalah masjid paling terkenal di Rosetta dan memainkan peran penting pada abad ke-19. Masjid itu menjadi sinyal untuk menyerang invasi pasukan Inggris yang terkait dengan Kampanye Frazer 1807.

photo
Pintu masuk Masjid Rosseta/Al Ahram

Masjid yang lebih besar dari Al-Azhar di Kairo itu dahulu menjadi simbol perjuangan rakyat Mesir, khususnya penduduk kota Rosetta. Masjid ini dibangun pada periode Circassian Mameluke Mesir pada 1577. Bangunan ini menjadi salah satu yang terbesar di Rosetta, yang meliputi luas sekitar 4.000 meter persegi dan terletak di persimpangan tiga jalan utama kota.

Masjid ini terdiri dari qibla iwan (aula ibadah) dengan 10 riwaq (serambi bertiang), yang bertumpu pada lengkungan-lengkungan runcing yang kaku yang disokong oleh tiang-tiang marmer. Iwan di bagian barat terdiri dari tiga riwaq, dan yang timur terdiri dari empat riwaq.

photo
Dinding Masjid Rosseta, Mesir.

Sementara itu, atap masjid memiliki sekitar 50 kubah. Seperti masjid lainnya, sebanyak 300 tiang yang menyangganya merupakan tiang dengan beragam motif yang diambil dari berbagai bangunan tua dari berbagai periode sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement