Kamis 31 May 2018 15:02 WIB

Dedi Mulyadi: Ramadhan Momentum Membangun Keadilan Sosial

Banyak cara untuk menebar kebaikan terhadap sesama.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Dedi Mulyadi saat Safari Ramadhan di Bekasi
Dedi Mulyadi saat Safari Ramadhan di Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Ramadhan sudah memasuki hari ke 15. Bulan penuh berkah ini, sebentar lagi akan meninggalkan kaum Muslimin. Karena itu momentum ini benar-benar harus dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Serta berbagi kasih sayang dengan sesama. Hal itu, diungkapkan Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Mantan orang nomor satu di Purwakarta ini, menyebutkan puasa merupakan momentum untuk membangun keadilan sosial.

"Pada bulan ramadhan ini banyak cara untuk menebar kebaikan terhadap sesama. Hal terkecil dan paling mudah yaitu dengan mengajak buka bersama," ujar Dedi, melalui rilis yang diterima Republika, Kamis (31/5). Buka puasanya, sambung Dedi, yaitu dengan warga dengan kemampuan finansial terbatas. Misalkan, ada tetangga yang jarang sekali makan daging, sudah saatnya mereka menikmati protein hewani itu, melalui buka bersama. Atau minimal sekedar berbagi takjil sebagai makanan pembuka puasa.

Dedi mengajak, kepada masyarakat yang serba ada, untuk menahan nafsu saat berbuka puasa. Sebab biasanya suka gelap mata. Semua hidangan ingin dinikmati. Padahal kapasitas lambungnya terbatas. Daripada mubazir, sebaiknya makanan tersebut sebagian disisihkan untuk tetangga yang tidak mampu. Dengan begitu, makanan tersebut akan lebih bermanfaat, ketika dinikmati oleh sesama yang membutuhkan. "Tetangga kita kenyang, makanan yang kita bagi bermanfaat, serta Insya Allah, kita juga akan mendapatkan pahala," ujar Dedi.

Untuk itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan bulan puasa ini berlomba-lomba dalam kebaikan. Supaya, sila kelima dari Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bisa terimplementasikan. Tak hanya itu, berbagi kebaikan ini bisa juga melalui pembayaran zakar fitrah. Biasanya, zakat fitrah akan dibayar di penghujung ramadhan nanti. Bupati Purwakarta dua periode itu, berharap pengumpulan zakat fitrah bisa meminimalisasi kemiskinan di Indonesia. "Mudah-mudahan, dengan pengumpulan zakat fitrah ini, beban warga tidak mampu bisa berkurang," tutur Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement