Sabtu 12 May 2018 16:57 WIB

Kemenag Bina Warga Lokalisasi di Batang dengan Bahasa Agama

Penyuluh agama akan mendamping psk guna mencari solusi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembinaan terhadap warga lokalisasi di Balai Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (12/5).
Foto: Republika/Muhyiddin
Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembinaan terhadap warga lokalisasi di Balai Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembinaan terhadap warga lokalisasi di Balai Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (12/5). Kegiatan ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Khairuddin.

Hadir pula Kasubdit Penyuluh Agama Kemenag, Dasma, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kabupaten Batang, Kudaifah dan Kasi Bimas Islam Kanwil Kemenag Kabupaten Batang, Darwanto, ulama, serta jajaran Muspika Kecamatan Banyuputih.

Setidaknya ada 100 warga lokalisasi yang hadir dalam acara bertema 'Pembinaan Mental Warga Lokalisasi Melalui Bajasa Agama' ini. "Peserta kegiatan ini dihadiri sejumlah 100 warga lokalisasi dari Lokasisasi Petamanan dan Penundan, dari unsur PL (pemandu lagu), mucikari dan pengutusnya, anak buah atau PSK," ujar Ketua Panitia, Almukarromah dalam sambutannya.

Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Batang ini menuturkan, ada dua tempat lokalisasi di Kecamatan Banyuputih, yaitu di komplek pangkalan truk petamanan dan komplek Penundan. Menurut dia, jumlah PSK yang masih beraktivitas di dua lokasi tersebut ada sekitar 150 orang. "Warga binaan kami yang berada di Petamanan dan Penundan jumlahnya melebihi dari 150 orang. Jadi tidak diundang semua, hanya perwakilan" ucapnya.

Dia berharap, dengan pembinaan ini warga lokalisasi bisa saling mengingatkan, menguatkan, dan belajar bersama untuk kembali ke rumahnya masing-masing dengan status yang lebih baik dengan pekerjaan yang lebih mulia. "Warga lokasasi ini di samping pendatang ada juga yang sudah beranak pinak di situ. Dan ada anak-anak di bawah umur yang hidup di situ," katanya.

Karena itu, diharapkan penyuluh agama fungsional di bawah Kemenag terus mendampingi para PSK tersebut dan mencari solusi agar bisa mengubah pekerjaan warga lokalisasi tersebut. Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Khoiruddin mengatakan, saat ini Kemenag memiliki 45 ribu penyuluh agama untuk menangani berbagai masalah yang ada di masyarakat, termasuk masalah sosial.

Dia mendorong agar para dai dan penyuluh agama tersebut mulai berdakwah di tempat-tempat lokalisasi melalui pendekatan keagamaan, sehingga bisa memutus mata rantai kegiatan yang dilarang agama tersebut. "Ini kegiatan kami pertama di lingkungan lokalisasi. Model dakwah kita sekarang sudah mulai berubah. Karena kalau ceramah di masjid atau majelis taklim sudah biasa," jelas Khoiruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement