REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Syura Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyah KH Abdullah Jaidi mengibaratkan Masjid Al-Irsyad sebagai bentuk partisipasi Al-Irsyad, sebagai ormas Islam dalam pembinaan warga binaan secara rohaniah. Al-Irsyad, lanjut KH Abdullah menyajikan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa warga binaan kepada Allah.
Masjid Al-Irsyad dapat juga menjadikan masjid sebagai tempat keteduhan dan ketenangan, karena mereka (warga binaan) itu kan jauh dari keluarga, makanya kita ingin tanamkan bahwa Allah selalu dekat dengan mereka, kata dia.
Adapun kegiatannya, lanjut KH Abdullah akan difokuskan pada pendekatan Alquran. Menurut dia, Alquran adalah obat dari segala penyakit jiwa yang tentunya sangat dibutuhkan warga binaan dalam pembinaan psikologis.
“Kita akan berkoordinasi dengan pihak rutan untuk meramaikan masjid dengan banyak kegiatan, seperti menjadikan warga binaan terbiasa dekat dan terikat dengan Alquran,”kata dia.
Adapun pendekatannya dengan mengajak warga binaan memahami sedikit demi sedikit tuntunan dan kandungan dalam Alquran, dan mengajari mereka memahaminya dan sedikit-demi sedikit mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini, kata dia diharapkan dapat memotivasi warga binaan untuk dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi di masa depan.
“Kami ingin mereka dapat memahami sedikit demi sedikit tuntunan dalam Alquran, dan mewujudkannya dalam kehidupan bermasyarakat nanti, seperti jiwa sosial, kepedulian, akhlak, dan bagaimana menyikapi dunia, kata KH Abdullah.
“Kami akan sinergikan program ramadhan dengan petugas rutan, salah satunya dengan rutin melakukan buka bersama, mengkaji Alquran dan sholat tarawih berjamaah. Hal ini dilakukan agar terjalinnya kedekatan warga rutan dengan Tuhannya dan dapat merasakan kekhusyukan saat Ramadhan, “lanjut dia.