REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendekati kedatangan bulan suci Ramadhan, gerakan kebaikan bertajuk 'Gerakan Beli Beras Zakat Fitrah ke Petani' diadakan sebagai wujud dukungan kepada petani. Aksi ini dilakukan dengan cara membeli beras langsung kepada para petani, agar keuntungan dari penjualan beras dapat langsung dirasakan petani sebagai produsen.
"Gerakan ini mencoba untuk meningkatkan penghasilan dan perekonomian para petani dengan mempersingkat rantai distribusi beras. Dompet Dhuafa dan lembaga-lembaga zakat lain menyambut positif lahirnya gerakan yang produktif ini," kata Bambang Suherman, Direktur Mobilisasi Zakat, Infaq, Sodaqoh (ZIS) Dompet Dhuafa, dalam rilisnya kepada Republika.co.id, (11/05).
Menurut dia, gerakan ini memiliki misi untuk melayani, membela, dan memberdayakan petani. Dompet Dhuafa, kata dia, menghimbau masyarakat agar ikut serta dalam gerakan ini dengan bekerjasama dengan lembaga amil zakat yang memiliki program untuk petani.
"Dari sisi perspektif Dompet Dhuafa, petani memang telah lama menjadi salah satu sasaran penerima manfaat (mustahik). Mekanisme yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan lembaga amil zakat sebagai mitra kerjasama pengadaan beras bagi masjid-masjid penyelenggara zakat fitrah maupun masyarakat secara personal,'' kata Bambang lagi.
Karena itu, lanjutnyam Dompet Dhuafa beserta lembaga zakat lain yang memiliki jaringan langsung kepada petani, membeli beras secara langsung kepada pihak tersebut. Ini makin mudah dilakukan karena Dompet Dhuafa telah memiliki kegiatan rutin setiap Ramadhan seperti menerima zakat fitrah dalam bentuk uang tunai yang nantinta akan dikonversikan dalam bentuk uang. Untuk di Jabodetabek misalnya akan disalurkan berdasarkan peta kantong-kantong kemiskinan yang didapatkan dari lembaga riset Dompet Dhuafa yaitu IDEAS.
"Sedangkan untuk di luar Jabodetabek, Dompet Dhuafa memiliki pemetaan tersendiri yang dilakukan kantor cabang dan perwakilan, maupun pemetaan daerah distribusi program tahunan Tebar Hewan Kurban, yang bisa dijadikan acuan penyaluran zakat fitrah. Jadi gerakan ini bisa digaungkan lebih luas dan masyarakat bisa turut serta dalam gerakan kebaikan ini,'' tegas Bambang.
Diharapkan momentum ini bisa dijadikan momen perluasan pasar para petani yang bisa menghasilkan sumber daya pengahasilan yang lebih besar bagi mereka. Sehingga terwujudnya petani yang kuat, mandiri, dan berdaya berawal dari zakat," tandas Bambang.