Kamis 10 May 2018 09:16 WIB

MUI Kutuk Keras Insiden Penyanderaan di Mako Brimob

Melawan aparat yang bertugas merupakan kejahatan yang tidak bisa ditolerir.

Rep: Fuji EP/ Red: Indira Rezkisari
Suasana petugas yang berjaga didepan Pintu Gerbang Mako Brimob Kelapa Dua yang dilapisi kawat, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5).
Foto: Republika/Mahmud M
Suasana petugas yang berjaga didepan Pintu Gerbang Mako Brimob Kelapa Dua yang dilapisi kawat, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi, mengatakan MUI mengutuk keras insiden yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Peristiwa tersebut telah menimbulkan korban jiwa dari pihak petugas kepolisian.

"Tindakan melawan aparat keamanan yang sedang melaksanakan tugas adalah tindakan kejahatan dan kriminal yang tidak bisa ditolerir dan pelakunya harus diberikan ancaman hukuman yang seberat-beratnya," kata Zainut kepada Republika.co.id, Kamis (10/5).

Ia mengatakan, MUI menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya para anggota kepolisian yang sedang melaksanakan tugas. Semoga amalnya dicatat sebagai amal kebajikan dan diberikan balasan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan kekuatan.

Baca juga: Operasi Pembebasan Sandera Berakhir Pukul 07.15

"MUI menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Polri yang telah berhasil mengatasi situasi dan memulihkankan keadaan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob dengan pendekatan persuasif dan profesional," ujarnya.

Zainut mengatakan, MUI mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing dan terprovokasi dengan beredarnya berbagai rumor dan berita yang tidak pasti. Masyarakat diimbau menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah kepada aparat keamanan. MUI yakin Polri dan TNI akan mampu mengatasi dan memulihkan keadaan secepatnya.

"Mari kita bersama-sama ikut berdoa dan membantu menjaga situasi dan kondisi, agar tetap kondusif sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan kecemasan di tengah masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement