REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar optimistis pembangunan Masjid Al-Jabbar di Gedebage, Kota Bandung akan selesai tepat waktu. Masjid tersebut, diyakini akan menjadi bangunan paling monumental.
"Alhamdulillah berjalan dengan baik, akan hebat dimasanya nanti, dan akan selesai dengan tepat waktu," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang akarab disapa Ahe usai pembukaan Pekan Olahraga Pemerintah Provinsi Jabar (Porpemprov) VXI Tahun 2018 di Gedung Youth Center, Komplek Sport Jabar Arcamanik, Senin (7/5).
Aher mengatakan, masjid Al-Jabbar mampu menampung sekitar 60 ribu jamaah. Bahkan, jika dihitung dengan kawasan di luar masjid bisa mencapai 100 ribu jamaah.
Selain sebagai sarana ibadah, kata dia, masjid tersebut pun cukup unik karena didirikan di atas kolam retensi (embung) seluas 25,9879 hektare. Nama Al-Jabbar, dipilih karena merupakan satu diantara 99 Asmaul Husna. Artinya Maha Gagah, Maha Kuasa.
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar telah dilakukan pada 29 Desember 2017 lalu. "Oleh karena itulah, kita kawal sampai selesai, target tahun depan," kata Aher.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, HM Guntoro menuturkan, Masjid Al-Jabbar akan dibangun dengan lantai dasar seluas 11.291 meter persegi. Sementara lantai I seluas 8.329 meter persegi, dan lantai Mezzanine seluas 2.232 meter persegi. Sedangkan ukuran ruang luar masjid 17.429,6 meter persegi.
Masjid ini dibangun dengan nilai Engineer Estimate (EE) Rp 913.874.490.000, termasuk PPN. Tidak termasuk landscape dan Ma'Radh. Pembangunan masjid dilaksanakan secara bertahap, dengan pembiayaan tahun jamak tahun anggaran 2017-2018 sebesar Rp 511 miliar Dibangun oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung). Selama kurang lebih dua tahun dengan anggaran multiyears.