Ahad 06 May 2018 06:40 WIB

Ekonomi Islam Bisa Bangkit Lewat Koperasi

Tinggi ketertarikan umat bersatu secara ekonomi.

pembukaan koperasi syariah 212 di Ruko Maharaja Depok.
Foto: istimewa
pembukaan koperasi syariah 212 di Ruko Maharaja Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Koperasi menjadi pilihan utama untuk membangkitkan ekonomi umat Islam di Indonesia. Dengan membaiknya ekonomi umat maka hal tersebut bakal berdampak positif pula kepada perekonomian secara nasional.

"Pilihan koperasi kami pilih karena ketika usahanya berjalan maka anggotanya akan baik (secara ekonomi). Ini berbeda dengan konsep korporasi yang hanya menguntungkan segelintir orang saja," kata Bendahara Umum Koperasi Syariah 212, Lukman M Baga, di Depok, Sabtu (5/5).

 

Lukman menegaskan hal tersebut saat pembukaan koperasi syariah 212 di Ruko Maharaja Depok. Dalam acara tersebut, hadir juga sejumlah perwakilan unsur muspida Depok.

 

Lukman mengatakan hingga kini ketertarikan umat semakin besar untuk bersatu secara ekonomi. Sampai kini, kata dia, sudah ada 44 juta orang yang tersebar di 132 cabang sebagai anggota dari koperasi syariah 212 di seluruh Indonesia. 

 

"Dalam koperasi ini, kita berbasis jamaah," ujar pria yang juga menjadi wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB ini.

 

Lukman pun menargetkan untuk tahun ini jumlah koperasi syariah 212 akan terus bertambah. Optimisme itu muncul karena pada tahun lalu, dari target 50 koperasi ternyata mampu berdiri lebih dari 100 koperasi. "Insya Allah target tahun ini bisa mencapai 200 koperasi," katanya.

 

Sementara itu, Sutriyanto, ketua komunitas Koperasi Syariah 212 Depok 3, mengatakan pihaknya memiliki 284 anggota yang berasal dari wilayah Kecamatan Pancoran Mas. Untuk koperasi ini, ia mengaku membuka pendaftaran keanggotaan dengan uang  

minimal sebesar Rp 160 ribu. 

 

"Untuk anggota nantinya mereka mendapatkan keuntungan adanya pembagian sisa hasil usaha serta diperbolehkan memasukkan barangnya untuk dijual di koperasi," jelasnya.

n mohammad akbar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement