Ahad 06 May 2018 00:27 WIB

Ustaz Abdul Somad Disebut Sebagai Dai Sejuta Umat

Ustaz Abdul Somad selalu mencari kosa kata yang umum ketika menyampaikan hal ilmiah.

Ustaz Abdul Somad di Sydney, Australia.
Foto: Human Initiative
Ustaz Abdul Somad di Sydney, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Muhammad Ikhwan LC MA, menilai Ustaz Abdul Somad saat ini merupakan dai sejuta umat. Sebab, pemaparan tausiah Ustaz Somad dapat diterima oleh semua kalangan.

"Dia selalu menggunakan bahasa yang dipahami seluruh kalangan," kata Ikhwan di Pekanbaru, Sabtu (5/5).

Ikhwan, yang merupakan kakak tingkat Ustad Abdul Somad ketika menimba ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir, mengatakan sosok juniornya tersebut selalu berupaya menggunakan gaya komunikasi yang ringan. Menurut dia, ustaz kondang kelahiran Silo Lama, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, 1977, itu selalu mencari kosa kata yang umum, meskipun harus menyampaikan sesuatu yang ilmiah dalam tausiahnya.

Selain itu, Ikhwan yang masih berkomunikasi dengan ustaz yang baru-baru ini meraih penghargaan salah satu tokoh perubahan Republika tersebut menjelaskan Abdul Somad selalu memberikan pemaparan yang relevan sesuai perkembangan zaman. Dia menuturkan dai yang menjadi pembina PWNU Riau itu kerap memberikan kajian berlandaskan mazhab dan ulama yang selama ini dipelajari, tetapi tak pernah menghakimi pemahaman tertentu.

"Jadi saya pikir hal tersebut yang menjadi beberapa alasan kenapa beliau diterima seluruh kalangan dan bisa dibilang Ustadz sejuta umat," ujarnya.

Ikhwan mengatakan fenomena Abdul Somad sebagai ulama yang diterima masyarakat tidak hanya terjadi di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Dia mengatakan dari komunikasi terakhirnya, ulama yang akrab disapa UAS itu juga akan berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat, pada Juli mendatang.

"Saya dapat kabar beliau diundang oleh alumni Al Azhar untuk hadir di Washington DC, Juli mendatang," katanya.

Meskipun sepak terjang UAS yang beberapa kali melalang buana ke luar negeri dalam memberikan tausiah, dia mengatakan Abdul Somad tidak pernah melupakan atau meninggalkan jadwal yang telah disusun. "Meskipun beliau harus mengisi tausiah di mushola kecil di perkampungan. Itulah kelebihan Abdul Somad," tuturnya.

Ikhwan mengisahkan Abdul Somad yang merupakan adik tingkatnya di Universitas Al Azhar sejak awal memang dikenal sebagai sosok sederhana. Dia mengatakan hal itu mungkin karena silsilah keluarganya yang juga sederhana.

Kesederhanaan itu terus dipertahankan oleh Abdul Somad hingga kini. Ikhwan yang sempat sama-sama menjadi petugas haji di tanah suci mengatakan Abdul Somad tidak pernah memilih dalam menjalin pertemanan.

"Dia selalu terbuka dengan siapa saja. Tidak pernah membatasi diri," ujarnya.

Ustaz Abdul Somad kini menjadi dai muda yang tengah naik daun dan namanya terus melambung dalam dua tahun terakhir. Ceramah-ceramah dai bergelar Datuk Sri Ulama Setia Negara itu dapat dengan mudah disaksikan via internet. 

Di Youtube, misalnya, video yang menampilkan mubaligh ini ditonton puluhan hingga jutaan pengunjung. Generasi millennial juga dijangkau oleh Ustaz Somad melalui Facebook dan Instagram.

Akun Facebook.com/UstadzAbdulSomad diikuti lebih dari satu juta pengunjung, sedangkan jumlah pengikut Instagram.com/UstadzAbdulSomad mencapai 2,1 juta akun.

Ustaz Abdul Somad dijadwalkan hadir sebagai mukhtasar (pembina) dalam rangkaian kegiatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-92 di Kota Pekanbaru, 8-9 Mei 2018 mendatang. Rencananya, acara ini juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement