Kamis 03 May 2018 16:15 WIB

Bertemu Wapres, Din Sampaikan Pesan Bogor

Selama tiga hari pelaksanaan KTT, hadir sekitar 100 ulama dan cendikiawan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Din Syamsuddin
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Prof Din Syamsuddin melaporkan pelaksanaan kegiatan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (3/5). Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari di Bogor tersebut sudah mencapai puncaknya dan menghasilkan Bogor Message.

"Kepada Bapak Presiden kami akan laporkan bahwa Alhamdulillah pertemuan tiga hari KTT tentang Islam Wasatiyyah di Bogor telah berlangsung lancar, sukses dan bermanfaat," ujar Din dalam acara penutupan kegiatan KTT di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (3/5) siang.

Pelaporan ini disampaikan Din di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan menutup kegiatan tersebut. Jusuf Kalla tampak duduk semeja dengan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dan juga Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj.

Menurut Din, selama tiga hari pelaksanaan KTT, sekitar 100 ulama dan cendikiawan dari beberapa negara telah berdiskusi banyak tentang tema Islam Wasatiyyah untuk peradaban dunia. Menurut dia, dalam forum konsultasi itu, banyak pemikiran-pemikiran cerdas yang muncul.

"Banyak sekali pikiran-pikiran bernas, cerdas, dan cemerlang yang memperkaya naskah. Dan akhirnya tadi pagi sesi diakhiri dengan diskusi tentang Pesan Bogor, Risalah Bogor, atau Bogor Message yang merumuskan tentang ciri-ciri Wasatiyah Islam," ucap Mantan Ketum Muhammadiyah ini.

Din menuturkan, setidaknya ada tujuh prinsip nilai utama yang disepakati untuk menggambarkan paradigma Islam Wasatiyah, yaitu Tawassut, I'tidal, Tasamuh, Syura, Islah, Qudwah, dan Muwatonah.

Menurut Din, nilai-nilai tersebut nantinya akan disebarluaskan, baik ke dalam umat Islam sendiri ataupun bagi seluruh umat manusia untuk berkontribusi terhadap peradaban dunia. "Dan juga Pesan Bogor ini disepakati bisa diselenggarakan lagi pada tahun-tahun mendatang," kata Din.

"Terakhir kami mohon kepada Bapak Wakil Presiden untuk menutup kegiatan ini," imbuh Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement