REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah melakukan monitoring dan evaluasi persiapan pelaksanaan ibadah Haji di Arab Saudi, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani melanjutkan kunjungan kerjanya ke Mesir. Di Mesir, Menko PMK berdialog dengan mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Hadir sekitar Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan pengurus inti. Ketua WIHDAH (Otonom PPMI untuk perempuan), dan pengurus inti. Ketua Tujuh Belas (17) Kekeluargaan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Ketua-ketua senat mahasiswa dari berbagai fakultas agama.
Selebihnya adalah penghuni asrama. Dalam dialog dengan mahasiswa, aspirasi yang disampaikan antara lain mengenai perlunya pembinaan mahasiswa saat masuk asrama, memperluas beasiswa untuk mahasiswa, mahasiswa dapat dilibatkan sebagai tenaga pendamping pelaksanaan haji, dan usulan agar di Indonesia ada lembaga yg kredibel bicara masalah agama.
Puan menyambut baik pemikiran yang disampaikan Presiden PPMI dan mahasiswa tersebut, dan akan meneruskan aspirasi mahasiswa tersebut kepada kementerian terkait agar dapat ditindaklanjuti. Menko PMK berpesan agar mahasiswa dari mana saja asal tahu dari Indonesia.
"Apalagi tahun ini adalah tahun pesta demokrasi. Jangan sampai hanya karena berbeda pilihannya mengakibatkan kalian tercerai berai," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/4).
Puan juga berpesan agar mahasiswa menyadari bahwa bangsa membutuhkan kader-kader yang mau memikirkan kemajuan bangsa ke depan.
"Jadilah calon pemimpin yang selalu menjaga keberagaman dan toleransi, karena bangsa kita terdiri dari berbagai macam suku, agama dan budaya agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga," katanya.
Ia menambahkan, Indonesia membutuhkan kader-kader yang memiliki komitmen tinggi dan kecintaan pada Indonesia.
"Para mahasiswa perlu sejak dini mempersiapkan dan membekali diri dengan berbagai macam ketrampilan dan inovasi agar mampu bersaing di masa depan," tambah Menko PMK.
Dalam kesempatan ini, Puan juga menyampaikan bangga dan bahagia dapat bersilaturahmi dengan para mahasiswa Al Azhar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ia juga meminta mahasiswa juga membentengi diri dari dampak negatif teknologi dan informasi seperti banyaknya berita-berita hoax yang menimbulkan fitnah dan perpecahan yang dapat berakibat terhadap retaknya persatuan dan kesatuan bangsa.