REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Imam Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar mengungkapkan, sudah selayaknya umat Islam bangga sebagai bangsa Indonesia dan tidak perlu lagi mempertentangkan Islam dan Negara Bangsa. Pasalnya, bangsa Indonesia selama ini sudah menjalankan prinsip dan nilai Islam.
Hal ini disampaikan Umar saat menjadi pembicara dalam Halaqoh Nasional yang mengangkat tema "Islam dan Negara Bangsa". Menurut dia, rakyat Indonesia harus bangga karena Indonesia bahkan sudah menjadi kiblat peradaban dunia Islam dan masyarakatnya sudah puluhan tahun bisa hidup dalam perbedaan.
"Kiblat peradaban dunia Islam ada di Indonesia, kalau tidak maka tampilan Islam di dunia adalah suka kekerasan, radikal, teroris karena adanya ISIS dan lainnya," ujar Umar dalam Halaqah Nasional yang digelar oleh Lembaga Kajian Islam Darul Fattah di Bogor, Selasa (24/4) malam.
Menurutnya, Indonesia juga telah melahirkan Islam yang menjunjung tinggi nilai HAM, kesetaraan gender, dan demokrasi. Karena itu, dia mengajak, agar umat Islam bersyukur dengan lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara.
"Mari kita syukuri dengan adanya konsep Negara Pancasila karena knowledge dari Allah atau ilham. Islam Indonesia masuk dengan akulturasi budaya, masuknya para Ulama NU, Walisongo dan bukan dengan cara kekerasan," katanya.
Nasarudin menambahkan, saat ini, bangsa Indonesia tidak dipandang lagi sebelah mata oleh dunia. Bahkan, lanjutnya, banyak Negara Timur Tengah yang justru belajar ke Indonesia.
Hal senada juga disampaikan Peneliti Darul Fattah, Imdadun Rahmat. Menurut dia, kondisi sebagian Negara Timur Tengah saat ini sedang terpecah belah. Karena, di sana telah terjadi perang saudara berkepanjangan seperti antara Sunni dan Syiah. "Banyak Negara Timur Tengah yang belajar ke Indonesia dalam hubungan Islam dan Negara Bangsa. Selain itu, dalam cinta tanah air dan patriotisme," ujarnya.