REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG. Rumah Zakat menjalin kolaborasi dengan tiga kementerian Republik Indonesia untuk pembangunan 5.323 Desa Berdaya di tahun 2023. Ketiga kementerian tersebut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
Kerja sama ini menjadi wujud komitmen Rumah Zakat untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pembangunan desa. Di regional Jawa Tengah, Rumah Zakat juga menginisiasi kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BAPPEDA Jawa Tengah.
"Saat ini salah satu konsentrasi dari Pemerintah Republik Indonesia adalah melakukan Pembangunan Desa Tertinggal dan Desa Berkembang untuk akhirnya menjadi Desa Mandiri. Kami sebagai lembaga yang juga memiliki program Desa Berdaya yang didanai oleh Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), berupaya untuk memberikan kontribusi dalam rangkaian pembangunan desa yang sedang dilakukan pemerintah. Harapannya dengan kolaborasi ini, kita dapat semakin cepat mewujudkan pembangunan desa," ungkap CEO Rumah Zakat, Nur Efendi dalam rilis Rumah Zakat yang diterima Republika, Selasa ((17/4).
Desa Berdaya merupakan program pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa, melalui pendekatan terintegrasi yaitu program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiap-siagaan bencana, dengan target tumbuh dan berkembangnya kelembagaan lokal yang BERDAYA untuk mengatasi permasalahannya sendiri serta berkolaborasi dengan pihak lain terutama pemerintah desa.
“Per bulan Maret tahun 2018, Rumah Zakat telah memiliki 1.085 Desa Berdaya di 28 Provinsi di seluruh Indonesia, termasuk 267 Desa Berdaya di Provinsi Jawa tengah. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjadi daya dukung untuk percepatan program Desa Berdaya,” tutur Branch Manager Rumah Zakat Semarang, Alamsyah Nuruzzaman.
“Setiap desa punya keunikan potensi dan sumber dayanya. Oleh karena itu kami juga menggagas Forum Desa Berdaya, melalui forum ini kami harap para pemuda pelopor di perdesaan bisa saling berbagi dan berkolaborasi untuk memberdayakan desanya. Forum ini juga kami harapkan bisa menjadi penghubung antara komunitas desa dengan pemerintah lokal dan nasional, diantaranya melalui event Desa Berdaya Sharing Session hari Selasa (10/04) ini,” papar Alamsyah.
Sepanjang tahun 2017, Rumah Zakat telah mengelola dana ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) para donatur dengan berbagai program pemberdayaan yang terdapat di 1.056 Desa Berdaya yang tersebar di 172 Kota/Kabupaten dan 21 provinsi di Indonesia.
Jumlah penerima manfaat di tahun 2017 adalah 1.919.834 orang, yang mendapatkan layanan program di bidang Kesehatan (Senyum Sehat), Pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari). Kami merealisasikan 6.332.534 jumlah layanan bagi masyarakat di tahun 2017.
“Pencapaian Program Rumah Zakat tersebut termasuk wilayah Jawa Tengah dengan total penerima manfaat di tahun 2017 adalah 471.994 orang, melalui 972.170 jumlah layanan,“ jelas Alamsyah.
Program-program pemberdayaan Rumah Zakat ini dapat masyarakat akses melalui sejumlah unit layanan secara nasional, diantaranya adalah: 51 Ambulans Gratis, 20 Mobil Klinik, 18 Sekolah Juara, 9 Klinik RBG, dan 2 Mobil Juara.
Selain itu, Rumah Zakat juga mengelola program istimewa di tahun 2017 melalui program Senyum Ramadhan dengan jumlah penerima manfaat 167.571 orang, serta distribusi Superqurban sebanyak 132.966 kaleng yang merupakan optimalisasi daging qurban yang diolah menjadi kornet dan rendang.