REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menanggapi prestasi Jokowi yang ditempatkan sebagai salah satu Muslim paling berpengaruh di dunia. Menurut dia, hal tersebut menjadi bukti dan indikator bahwa Presiden telah diterima sepenuhnya di kalangan umat Muslim.
"Itu sebuah indikator bahwa presiden betul-betul telah diterima di lingkungan kaum muslimin dengan baik," kata Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (16/4).
Dalam survei tahunan yang dilakukan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center, Karena itu, Moeldoko menilai, agar anggapan Jokowi anti-Islam perlu dihentikan. "Gak perlu lagi dieksploitasi dan seterusnya," tambahnya.
Menurut Moeldoko, selama ini program dan kebijakan yang disusun dalam pemerintahan Jokowi telah memperjuangkan kepentingan umat Muslim. Salah satunya yakni dengan membentuk Bank Wakaf mikro yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan pesantren serta memutuskan Hari Santri Nasional.
"Kesejahteraan tidak hanya uang ya tetapi dari aspek batiniah tadi Presiden telah memperjuangkan memutuskan hari Santri nasional, bank wakaf dan banyak lainnya," ucap Moeldoko.
Pada tahun sebelumnya, Presiden Jokowi juga masuk sebagai salah satu muslim paling berpengaruh di dunia. Ia menempati peringkat ke-13 pada tahun lalu.