Ahad 15 Apr 2018 21:33 WIB

MUI Jatim: Hoaks Santer Sejak Zaman Dulu

Berita hoaks santer disebar orang zaman dulu untuk menjatuhkan martabat orang lain.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun belakangan ini istilah hoaks sangat populer digunakan masyarakat Indonesia. Banyak berita bohong yang tersebar di media sosial atas kepentingan orang-orang tak bertanggung jawab.

Namun, sejatinya hoaks tidak hanya ada di zaman ini, karena berita hoaks juga santer disebarkan orang-orang zaman dulu untuk menjatuhkan martabat orang lain. Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Ainul Yakin saat menjadi pembicara dalam dalam pelatihan dakwah dan penyuluhan hukum yang diselenggarakan Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) di Pasuruan, Ahad (15/4).

"Selain masa kini, zaman dahulu kala juga santer dengan yang namanya hoaks dan berita bohong serta berita-berita yang di buat-buat baik untuk menjatuhkan lawan ataupun untuk merusak harga diri orang lain," ujar KH Ainul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (15/4).

Dalam acara tersebut, KH Ainul banyak mengupas tentang hukum membuat berita bohong dan dalil-dalil dalam Alquran terkiat berita bohong. Selain itu, dia juga memaparkan terkait hukum Islam dan kasus hoaks yang dahulu pernah terjadi di masa Sahabat dan bahasa tabi'in.

Selain itu, istri Rasulullah sendiri, Siti Aisyah RA disebutkan juga pernah menjadi korban berita hoaks yang sempat menghebohkan kaum Muslimin saat itu. Siti Aisyah difitnah telah berselingkuh dengan Shafwan ibn Muaththal.

Kondisi fitnah itu terus menyebar hingga mencapai satu bulan lamanya. Selama itu pula, tak ada wahyu yang diterima Nabi Muhammad. Namun, berita hoaks tersebut akhirnya teredam dengan turunnya wahyu dari Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Alquran Surat An Nur, ayat 11-20.

Sekretaris Komisi Dakwah MUI Jatim yang juga alumni Pesantren Sidogiri, Ustaz Fauzi Palestin menjelaskan bahw pelatihan ini digelar untuk memperkuat alumni Pondok Pesantren Sidogiri dalam menolak berita hoaks. Dalam pelatihan ini juga menghadirkan pembicara dari Polda Jawa Timur.

Dia berharap dengan digelarnya pelatihan dakwah ini bisa menjadi penyemangat untuk menyebarkan Islam rahmatal lil alamin. "Semoga acara dan semua rangakaian pelatihan ini menjadi penyemangat dakwah dan tambahan selamat dalam berprilaku hukum dalam kehidupan kita sehari-hari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement