Ahad 15 Apr 2018 14:35 WIB

Ulama dari Aceh Hingga Papua Lepas Bantuan ke Suriah

Hadir pula ulama asal Madinah Syekh Ali Jaber.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agung Sasongko
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah ulama dari berbagai daerah akan turut melepas keberangkatan bantuan seribu ton beras untuk korban konflik Suriah hari ini, Ahad (15/4) di Kota Banda Aceh. Mereka adalah Syekh Ali Jaber yang merupakan ulama asal Madinah, Ustaz Fadlan Garamatan dari Papua, Ustaz Heriwibowo dari Jakarta, serta ulama-ulama lokal yang senior di Aceh di antaranya Tgk H.M. Yusuf AW, Tgk Zamhuri Ramli, Nuruzzahri.

"Nanti akan ada Syekh Ali Jaber, Ustad Fadlan, Ustad Bobby dan ulama-ulama asal Aceh," kata Kepala Cabang Lembaga Kemanusiaan ACT Aceh di Banda Aceh.

Nantinya acara dilaksanakan sore ini di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Setelah serangkaian tausiah dari ulama tersebut barulah dilaksanakan pelepasan bantuan yang akan langsung diberangkarkan ke Suriah via Pelabuhan Belawan Medan dan Turki.

Husaini menambahkan untuk tabligh akbar nanti diprediksi akan dihadiri oleh 20 ribu masyarakat yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Selain tausiah dan pelepasan bantuan kemanusiaan untuk Suriah, ribuan umat Islam di Banda Aceh sore ini juga akan memanjatkan doa untuk semua umat Islam.

Husaini mengatakan kegiatan ACT bersama masyarakat NAD sore ini murni bentuk kepedulian antara saudara seiman dan solidaritas kemanusiaan.

"Sebenarnya ini karena saudara seiman, karena Islam mengajarkan sesama Muslim bersaudara, ini wujud implementasinya. Kemudian umat Islam di Aceh tahu betul bagaimana dibantu orang, pada saat konflik dan saat tsunami," ujar Husaini.

Ia mengingatkan bagaimana dulu masyarakat Aceh menerima bantuan dari Palestina walaupun negara tersebut di bawah gempuran zionis Israel. Kemudian bantuan dari negara-negara lain yang tidak akan dilupaka masyarakar Aceh sehingg mereka selalu terpanggil untuk aksi kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement