Ahad 15 Apr 2018 13:41 WIB

Perkuat Peran Masjid, Isyef Dideklarasikan

Isyef dibentuk dari semangat anak-anak muda untuk menghidupkan kembali peran masjid.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Departemen Pemuda DMI Arief Rosyid, serta panitia ISYEF di Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2).
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Departemen Pemuda DMI Arief Rosyid, serta panitia ISYEF di Istana Wakil Presiden, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 106 organisasi remaja masjid dan komunitas pemuda Islam dari berbagai kota mendeklarasikan berdirinya Indonesia Islamic Youth Economic Forum (Isyef). Deklarasi disertai dengan diskusi panel bertajuk Awakening the Power of Economic from Masjid di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Ahad (15/4).

Ketua Panitia Deklarasi Isyef, M Atras Mafazi mengatakan, Isyef dibentuk dari semangat anak-anak muda untuk menghidupkan kembali peran masjid seperti di zaman Rasulullah SAW. Di masa Rasulullah, masjid tidak hanya digunakan untuk ibadah tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi.

"Isyef dibentuk oleh anak-anak muda yang ingin menghidupkan masjid, kami percaya selogan satu masjid satu komunitas satu usaha akan terwujud dengan upaya bersama dari berbagai pihak," kata Atras melalui keterangan tertulis kepada Republika di Perpustakan Nasional, Ahad (15/4).

Ia menerangkan, masjid dan anak muda punya potensi besar jika digerakkan untuk memiliki lini usaha prodiktif. Sebagaimana disampaikan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla, data terakhir menunjukan Indonesia memiliki lebih dari 800 ribu masjid.

Ia menjelaskan, jika satu persennya saja ada 8.000 masjid memiliki lini usaha produktif, maka akan berdampak besar bagi kesejahteraan umat di sekitar masjid. Untuk sampai ke sana, pengelolaan masjid saat ini perlu direvitalisasi. Anak-anak muda perlu diberi insentif kegiatan sosial dan ekonomi berbasis masjid.

"Mereka (anak-anak muda) perlu diberi kepercayaan untuk mengelola masjid agar memiliki manfaat sosial dan ekonomi," ujarnya.

Atras menyampaikan, ada tiga peran yang akan dijalankan oleh Isyef. Pertama, menjadi inkubator. Yaitu membangun ekosistem usaha rintisan berbasis masjid. Di tahap ini, Isyef akan mendorong 106 komunitas yang telah bergabung untuk menyusun ide bisnis bagi komunitasnya. Kemudian dibantu oleh tim ahli, Isyef akan memilih usulan-usulan terbaik.

Dikatakan dia, ide bisnis bisnis yang terpilih akan mendapatkan pembinaan dan pembiayaan hingga betul-betul siap menjalankan usaha. Kedua, Isyef akan mengembangkan jejaring dakwah ekonomi masjid hingga ke seluruh Indonesia. Isyef akan beruapaya untuk memperkuat organisasi pemuda masjid yang telah ada diberbagai daerah untuk membentuk lini usaha secara berjamaah

"Ketiga, Isyef juga akan membangun platform bisnis berbasis ekonomi digital dan aplikasi layanan sosial berbasis masjid, aplikasi ini akan menjadi upaya besar anak-anak muda untuk mendorong produk ekonomi yang bermanfaat bagi kebangkitan ekonomi umat Islam di Indonesia," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement