REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Anggota Dewan Tertinggi dan Penguasa Sharjah di Uni Emirat Arab, Yang Mulia Dr Sheikh Sultan Bin Mohammed Al Qasimi, meresmikan Masjid Fatima Al-Zahra di Sharjah. Pada Kamis (12/4), Sultan menjalankan shalat Zuhur di masjid yang baru dibangun di Maysaloon, Sharjah, tersebut sekaligus menandai peresmiannya.
Dilansir dari Gulf Today, Jumat (13/4), masjid ini dibangun sesuai dengan arahan Penguasa Sharjah dan pengembangan perkotaan di emirat. Hal itu sehubungan dengan pengaturan ciri khas masjid dalam beberapa gaya yang terinspirasi oleh arsitektur Islam yang unik.
Masjid baru, yang terletak di tengah Kota Sharjah, itu dibangun di atas area seluas 11 ribu meter persegi. Bangunan masjidnya sendiri seluas 1.388 meter persegi. Masjid ini dapat menampung hingga 800 jamaah dan dibangun dengan perkiraan biaya lebih dari 21 juta dirham.
Sejumlah pejabat dan kepala departemen pemerintah Sharjah menghadiri acara pelantikan bersama Sheikh Sultan. Perwakilan dari berbagai departemen pemerintah dan perusahaan rekayasa memberi pengarahan kepada Yang Mulia tentang desain, fasilitas, dan kapasitas masjid yang baru tersebut.
Para pejabat mengatakan, bahwa masjid itu merupakan salah satu masjid terbesar di Sharjah, yang dibangun dalam gaya arsitektur Islam dari desain batu Fatimiyah. Bangunan masjid ditutupi dengan batu dalam jumlah besar dan di atasnya memiliki menara dengan panjang masing-masing 40 meter.
Sementara lantai masjid ditutupi dengan karpet seluas 800 meter persegi. Lampu kristal sepanjang 5 meter tampak menggantung di area ibadah utama, serta 16 lampu gantung kecil lainnya menggantung di seluruh area di dalam masjid. Masjid tersebut memiliki ruang ibadah khusus untuk wanita, perpustakaan, fasilitas untuk orang-orang berkebutuhan khusus dan sejumlah area parkir.